HEADLINE
---

PELITAKARAWANG.COM-.Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud)  menempatkan Pendidikan Menengah Universal (PMU) 12 tahun sebagai agenda utama Rapat Koordinasi (Rakor) dengan Kementerian Koordinator Perekonomian dan Kesejahteraan Rakyat, Selasa (6/3). 
 
Pada penjelasan di Konferensi Pers seusai Rakor, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Mohammad Nuh menjelaskan Pendidikan Menengah Universal 12 Tahun ditempuh untuk menjaring usia produktif di Indonesia. Menteri Nuh menyampaikan terdapat bonus demografi untuk Indonesia pada tahun 2010 sampai dengan 2035. Artinya, sepanjang rentang tahun ini terdapat kumpulan peserta didik usia yang potensial dan produktif.    
 
Pelaksanaan PMU ini akan meningkatkan Angka Partisipasi Kasar untuk SMA/SMK/MA. Pencapaian Angka Partisipasi Kasar (APK) sebesar 97 persen tanpa adanya PMU baru bisa terlaksana tahun 2040. Padahal, Indonesia akan mencapai 100 tahun Kemerdekaan Indonesia di tahun 2045. Konsekuensinya, penambahan ruang kelas baru juga perlu dilakukan. "Terdapat 12 ribu ruang kelas baru dengan rencana usulan anggaran sebesar 2,5 trilyun pada APBNP 2012," jelas Menteri Nuh.
 
"Kalau para peserta didik tadi tidak diberikan kesempatan yang seluas-luasnya dan pendidikan yang layak maka akan terjadi bencana demografi. Mumpung masih muda populasi banyak maka disekolahkan," ujar Mendikbud.
 
Melalui PMU ini, terdapat 97 persen peserta didik berusia 16-18 tahun yang sudah lulus SMA/SMK/MA. Sehingga terdapat 20 tahun untuk mempersiapkan diri menjelang 100 tahun Kemerdekaan RI di tahun 2045.  Peserta didik tadi yang sudah lulus SMA/SMK/MA di tahun 2020, mereka sudah mencapai sarjana sebelum 2045. 
 
Mendikbud menjelaskan PMU ini sedang tahap pembahasan bersama dengan Kementerian Koordinator Perekonomian dan Kesejahteraan Rakyat. Diharapkan dapat rampung dan diajukan di Rencana Kerja Pemerintah, sehingga PMU sudah bisa dilaksanakan di tahun 2013. (GG).www.pelitakarawang.com
Baca Juga:
Posting Komentar
Tutup Iklan