Hari ini
Cuaca 0oC
Headline News :

Padepokan Seni Kanca Budaya Sunda, Peduli Kelestarian Seni Budaya Sunda.

Karawang-.PELITAKARAWANG.COM - Ditengah kekhawatiran banyak  kalangan, ketika generasi muda kita saat ini lebih banyak memilih seni dan budaya asing, terutama budaya barat sebagai pilihan berseni dan berbudaya, padahal kita sebagai bangsa sangat kaya akan seni dan budaya , baik lokal maupun nasional.
Tak jarang seni budaya kita yang dipelajari dan diperdalam oleh bangsa-bangsa lain, dengan  menempatkannya pada posisi terhormat. Karena mereka tau bahwa seni budaya Nusantara selalu memiliki hubungan dengan nilai-nilai kehidupan yang sangat bijak dan berharga bagi kehidupan sehari-hari baik untuk pribadi (personality) maupun untuk hidup bermasyarakat (sosio community).

Alangkah naifnya ketika orang lain sangat menggandrungi seni budaya kita, justru kita sendiri tak pernah peduli. Padahal para ahli mengatakan bahwa seni budaya adalah ciri mandiri atas bangsa itu sendiri.
Dalam kondisi seperti itu, apa yang harus kita lakukan ?

Banyak cara yang bisa kita lakukan asal ada dan tumbuh sikap dasar, yaitu ; mau berseni dan berbudaya sendiri, bangga dengan seni dan budaya sendiri dan bertanggung jawab atas seni dan budaya sendiri.
Ini bisa dilakukan oleh orang perorang maupun kelompok dan tentunya pemerintah yang memberikan dukungan moril maupun materil.

Padepokan Seni Kanca Budaya Sunda.
Dalam perjalanan menelusuri pernak- pernik seni budaya masyarakat Karawang, wartawan Pelita Karawang bertemu dengan seseorang yang peduli terhadap seni budaya Sunda, yang menurutnya, bila dibiarkan akan punah. Orang itu bernama Oban Sumarna. Usianya sudah sepuh,76 tahun. Menurut pengakuannya ia dilahirkan pada tanggal 11 bulan 11 tahun 1936.
Ditemui di padepokannya di Desa Mekarsari Kecamatan Jatisari Kabupaten Karawang,Selasa (10/7/12) pria tua yang masih sangat segar itu,menjelaskan berbagai kiprah padepokannya dalam dunia seni dan budaya Sunda. Menurutnya,padepokan ini memiliki dua kegiatan, yaitu seni budaya Sunda secara umum dan seni bela diri Pencak Silat. Seni budaya Sunda yang dikembangkannya diantaranya ; upacara adat , sawer panganten, tari klasik, jaipong, degung dan reog. Semua itu diajarkan kepada siapa saja yang mau dan tidak dipungut biaya. “Sok, saha wae nu hayang bisa jeung daek diajar seni didieu, alat-alat disadiakeun, moal dipenta biaya,” katanya dengan lantang dalam basa Sunda. Para peserta yang datang belajar seni budaya Sunda di padepokan ini, menurut Oban, sebagian besar adalah anak-anak sekolah (pelajar,red) dari tingkat SD hingga mahasiswa.
Waktu ditanya mengenai pelatih semua itu, dia menjelaskan bahwa dia sendiri sebenarnya lebih khusus sebagai pelatih pencak silat,yaitu "Padepokan Pencak Silat Cakrabuana"  yang muridnya sudah sekitar 80 orang. Sedangkan pelatih-pelatih seni didatangkan ahli seni diantaranya lulusan ASTI Bandung.

Selanjutnya, Oban Sumarna menjelaskan bahwa, padepokan Pencak Sila yang dibinanya itu baru berdiri dan diresmikan beberapa hari lalu (6 Juli 2012). Sedangkan murid-muridnya adalah murid-murid yang berasal dari perkumpulan silat Kilat Mas yang juga jadi binaannya di tempat lain. (ks). www.pelitakarawang.com

Hide Ads Show Ads