Breaking News
---

RI-Australia Bahas Pengembangan Ternak Sapi di Indonesia Timur

Presiden SBY memberikan keterangan pers sebelum bertolak menuju Darwin, Australia, di Pangkalan Udara TNI-AU Halim Perdanakusuma, Senin (2/7) pagi. (foto: haryanto/presidensby.info)
PELITAKARAWANG.COM -Indonesia dan Australia akan membahas peningkatkan kerja sama pengembangan usaha peternakan sapi dan infrastruktur di kawasan Indonesia tengah dan timur. Itulah sebabnya dalam kunjungan kerja ke Darwin, Australia, Presiden juga mengajak Gubernur Bali, Gubernur NTB, Gubernur NTT, dan Gubernur Papua Barat. Provinsi-provinsi tersebut masuk ke dalam koridor V pada Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI).

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyampaikan hal ini dalam keterangan pers di Pangkalan Udara TNI-AU Halim Perdanakusuma, Jakarta, sebelum bertolak menuju Darwin, Senin (2/7) pukul 06.30 WIB.

"Dalam pertemuan bilateral ini saya juga mengajak para gubernur yang saat ini dan ke depan memiliki kerja sama yang lebih erat dengan Australia," kata Presiden SBY.

Presiden menjelaskan lebih lanjut bahwa fokus dari agenda dalam pertemuan bilateral dengan Australia, antara lain, untuk pengembangan kerja sama di bidang ekonomi, khususnya di koridor V dan VI dalam MP3EI. "Dalam hal ini kita menggarisbawahi dua sasaran, yaitu kerja sama di bidang peternakan sapi dan pembangunan infrastruktur, terutama di bagian timur Indonesia," SBY menambahkan.

Format kerja sama Indonesia-Australia yang ada saat ini, lanjut Presiden, Indonesia membeli sapi dari Australia. Format semacam ini tidak sesuai dengan strategi Indonesia menuju kemandirian pangan. 

"Saya telah menyampaikan kepada PM Julia Gillard beberapa saat yang lalu, perdagangan sapi sebagaimana yang terjadi sekarang ini masih akan tetap ada, tapi saya mengajak agar ada kerja sama investasi untuk pengembangan industri ternak di Indonesia," SBY menjelaskan.

Kerja sama investasi peternakan sapi tersebut akan dilakukan antarpebisnis kedua negara. "Tentu dengan dukunagn kebijakan oleh pemerintah pusat maupun pemerintah daerah," ujar Presiden SBY.

Sepulang dari Australia, Presiden akan langsung ke Sumba Timur, Provinsi Nusa Tenggara Timur. Sumba Timur ditetapkan sebagai kawasan pembangunan subsektor peternakan sapi. Kawasan ini dulu dikenal memiliki potensi besar di sektor ini. "Saya melihat masih ada potensi yang besar untuk pengembangan lebih luas lagi," kata Presiden. 

Presiden mengajak dunia usaha untuk juga memiliki komitmen, inisiatif, dan betul-betul melaksanakan investasi di bidang peternakkan sapi ini.

Usai memberikan keterangan pers, Presiden SBY beserta Ibu Hj Ani Bambang Yudhoyono menaiki pesawat kepresidenan dan bertolak menuju Darwin. (arc)//www.pelitakarawang.com
Baca Juga:
Posting Komentar
Tutup Iklan