Karawang-PELITA KARAWANG.-.Bukan satu atau dua orang tua pernah terdengar mengeluhkan kesulitan ekonominya akibat ada keborosan uang di lakukan anaknya yang beranjak remaja.(12/05/2014).

Semalah ada orang tua dari mereka yang berani menyebutkan prilaku anaknya akibat penyakit modern yang sulit dibendung terlebih maraknya pergaulan bebas para remaja yang di dukung oleh glamornya jaman sekarang.
Kondisi penyakit "pola hidup Komsutif remaja" sebenarnya bukan di alami saja oleh anak saya namun rata-rata "penyakit modren ini sudah mewabah di jiwa remaja di kabupaten Karawang,tegas narasumber yang enggan namanya disebutkan.

Abysa salah seorang pengamat sosial di Karawang mengatakan bahwa perilaku konsumtif pada remaja sebenarnya dapat di mengerti bila melihat usia remaja sebaga usia peralihan dalam mencari identitas diri (jiwa labil),remaja ingin di akui eksistensinya oleh lingkungan dengan berusaha menjadi bagian dari  lingkungan itu,tetapi sebaiknya mereka bisa mensesuaikan diri dengan kemampuannya atau kondisi keuangan keluarga. 

Lanjutnya,pola pikir atau pemikiran remaja yang punya gaya hidup komsutif memang sebagian besar terpengaruh oleh glamoria zaman dan pergaulan lux,mereka perlu diberikan pemahaman yang mendalam agar mereka mengerti,pola hidup sederahana lebih baik dan banyak manfaat di bandingkan gaya hidup komsutif yang lebih cendrung berbuat mubah dan gibah pada akhirnya.

Ia mencontohkannya,apa yang dikenakan oleh seorang artis yang menjadi idola para remaja menjadi lebih penting (untuk ditiru,red) dibandingkan dengan kerja keras dan usaha yang dilakukan sang artis idolanya untuk sampai pada kepopulerannya dan menghasilkan uang banyak.

Yang menjadi masalah pada saat kecenderungan dan remaja mengikuti gaya hidup secara berlebihan.Pepatah “lebih besar pasak daripada tiang” berlaku di sini,tegasnya.

Terkadang apa yang dituntut oleh remaja di luar kemampuan orang tuanya sebagai sumber dana. Hal ini menyebabkan banyak orang tua yang mengeluh saat anaknya mulai memasuki dunia remaja. Dalam hal ini, perilaku tadi telah menimbulkan masalah ekonomi pada keluarganya.

Perilaku konsumtif ini dapat terus mengakar di dalam gaya hidup sekelompok remaja hingga tua.
Dalam perkembangannya, mereka akan menjadi orang-orang dewasa dengan gaya hidup konsumtif,sedangkan hidup konsumtif ini harus di dukung oleh kekuatan finansial yang mantap. 

Akibtanya masalah lebih besar terjadi apabila pencapaian tingkat finansial itu dilakukan dengan segala macam cara yang tidak sehat.Mulai dari pola bekerja yang berlebihan sampai menggunakan cara instan seperti korupsi.Pada akhirnya perilaku konsumtif bukan saja memiliki dampak ekonomi, tapi juga dampak psikologis, sosial,etika juga bisa berbentukan dengan aqidah,tukas Abysa. #BN.

 @Redaksi 2014 Email : pelitakarawang@gmail.com