BANDUNG, PEKA- Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Jawa Barat akan mengamankan 2 atletnya yaitu Imam Tauhid Ragananda dan Tonni Mamiri untuk bisa berlaga di PON XIX 2016. Saat ini, status kedua atlet tersebut tengah dipermasalahkan KONI Jawa Tengah karena proses mutasi ke Jabar dinilai tidak sesuai prosedur.

”Sebenarnya proses mutasi atlet Imam dan Tonni sudah sesuai dengan prosedur yang dijalani. Imam mengajukan mutasi ke Jabar tanggal 30 September 2013 tetapi dari pengcab Forki Salatiga yang merupakan daerah asalnya. Hingga 30 hari sejak pengajuan mutasi tersebut tidak ditanggapi dan sesuai dengan keputusan Baori nomor 56 tahun 2010 tentang mutasi atlet, jika tidak mendapat respon selama 30 hari, mutasi atlet tersebut dianggap sah,” tutur Ketua Tim Hukum KONI Jabar Tugiman di Gedung KONI Jabar, Jalan Pajajaran, Selasa 30 Agustus 2016.

Tugiman mengatakan, sejak 2013, Imam Tauhid pindah ke Jabar dan mengikuti berbagai kejuaraan baik skala nasional maupun internasional mengatasnaman Jawa Barat dan tidak ditemkan masalah sama sekali. Namun ketika PON akan berlangung, tiba-tiba Imam dipermasalahkan oleh KONI Jawa tengah dan terancam tidak bisa tampil di PON.

”Jawa Tengah mengacu kepada surat keputusan Baori nomor 5P/Baori/V/2014 yang menyatakan bahwa Imam tidak bisa mengikuti PON karena proses mutasinya tidak sesuai dengan prosedur. Kenapa diperamsalahkan sekarang bukan sejak dulu? Bahkan terakhir, saat Imam mengikuti kejuaraan dunia pun atas nama Jabar,” ujarnya.

Tugiman menambahkan, harus diingat bahwa ada hak siapapun termasuk atlet untuk bisa tampil di mana saja. Selama ini ada azas domisili, jika seorang atlet bekerja atau pindah tempat ke daerah lain, atlet tersebut bisa mengajukan mutasi untuk pindah.

Masalah Imam Tauhid bukan hanya persolan mutasi tetapi dengan tidak bisa tampilnya Imam di PON, dikhawatirkan bisa menghentikan kariernya. Saat ini, Imam menempati peringkat ketiga dunia, jika tidak bisa tampil di PON, dia terancam tidak bisa ikut membela Indonesia di SEA Games dan Asian Games.

”Keputusan main di Jabar sangat logis dan kami pun selama ini sudah menempuh jalan dengan sesuai prosedur. Dasar dari keptusan Baori tersebut tidak memiliki kekuatan eksekutorial sekalipun keputusan dikeluarkan karena kami sudah menempuh jalan sesuai ketentuan untuk masalah mutasi atlet ini. Jateng sejak tahun 2014 tidak mengurus proses ini. sebagai tuan rumah yang baik, kami menghormati proses yang sedang berjalan,” katanya.

Menyikapi permasalahan itu, KONI Jabar menempuh proses agar Imam dan Tonni bisa tampil di PON XIX 2016 membela Jawa Barat. ”Kita akanmemperjuangkan sekuat tenaga supaya mereka bisa tetap tampil. Keputusan yang ada ini pun dipertanyakan karena secara legal formal, kami sudah menjalaninya secara prosedur yang ada,” tutur Tugiman.#PR