Headline
---

DPP PG Masih Bernuansa Ketidakpastian Untuk Dedi Mulyadi?

KARAWANG - Pengamat sosial dan politik di Kabupaten Karawang, Permana Hadi, menyikapi perpolitikan yang ada ditubuh Partai Golkar.

Menurutnya, belum keluarnya SK DPP PG untuk pencalonan Dedi Mulyadi sebagai Balon Gubernur di Jawa Barat, meski dirinya selaku Ketua DPD I Jabar menimbulkan tanda tanya besar.Bahkan hasil mengepung kantor DPP PG di Jakarta oleh ribuan kader Golkar bisa diduga akan berekor kepahitan.

"Dedi Mulyadi untuk mendapatkan rekomendasi sangat sulit. Bahkan  terbaca tidak semudah yang didapatkan oleh bakal calon lain di luar Jawa Barat misal Jawa Timur,dan itu pun diberikan kepada bukan kader Golkar.Kondisi ini mesti dicermati secara apik dan bijak oleh para pendukungnya," katanya dalam rilis, Selasa (4/10).

Adanya beberapa opsi yang disampaikan pihak DPP PG kepada Dedi Mulyadi pada hasil kepung Jakarta kemarin,dan  "Keputusan rapat itu "bisa nilai sangat sensitif,penuh misteri dan bisa dianggap pula diluar kewajaran.

Dari Kalimat mencari pasangan yang bisa cocok atau belum tentu Dedi Mulyadi dipasang calon gubernur atau bisa saja sebagai calon wakilnya adalah sederet kalimat yang sangat semu.

"Karena bahasa itulah muncul dugaan bakal berekor kepahitan untuk Ketua DPD I Jabar pada akhirnya," ujarnya.
Selama ini diketahui secara umum dari perjalanan partai Golkar dalam menentukan pilihan jagonya untuk di Pilpres,Pilgub dan Pilkada,partai berlogokan beringin selalu dominannya pihak DPP. Termasuk untuk pendamping atau wakilnya.

"Itu di tempuh oleh DPP PG lalu berdalih kepublik atau para kader Golkar sudah dijalani sesuai mekanisme,penuh pertimbangan dan seturusnya,bahkan keputusan siapa jagonya Golkar biasanya pula dikeluarkan jauh-jauh hari pula misal Pilgub DKI," tandasnya.(oca).
Baca Juga:
Posting Komentar
Tutup Iklan