Karawang,- .Jelang masa reses terakhir tahun ini dan habisnya masa jabatan Anggota DPRD tahun 2014 - 2019, cibiran muncul dari sejumlah tokoh masyarakat.Keterwakilannya selama empat tahun terakhir,dianggap belum jitu membuat masyarakat puas. Bahkan, inovasi dan kreatifitas yang bersentuhan langsung dengan masyarakat juga dianggap rendah dan cenderung glamor.(7/11/2017).
Itu dikatakan Tokoh pendidikan asal Desa Mekarmaya Kecamatan Cilamaya Wetan,Dudi Mulyadi SY,menurutnya,jangankan 50 anggota DPRD, jumlah 8 orang dalam satu Daerah Pemilihan (Dapil) saja, masyarakat jarang mengenal wakilnya yang saat kampanye membumbui dengan janji manis.Dewan,sebut Dudi, jarang membaca potensi wilayahnya untuk diberdayakan bagi masyarakatnya, semisal lahan, potensi ekonomi, sosial dan lainnya. Padahal, menyerap aspirasi dan membaca itu semua, bukan saja di masa reses, karena Fakta lapangan sepatutnya jadi inovasi utama pengembangan potensi yang ada di masyarakat.Namun sayangnya, inovasi dan kreatifitas itu ternyata rendah dan cenderung tidak dimiliki para wakil rakyat di karawang ini, " Gak ideal saja, kalau menganggap reses itu cukup untuk menyerap keinginan masyarakat, tapi gak pernah jempit bola membaca potensi yang ada," Ungkapnya.

Memahami masalah sambung Dudi, tidak cukup dari reses. Mengapa tidak ada anggota DPRD rajin ikut Minggon desa dan kecamatan misalnya, atau juga kegemarannya melihat turun langsung ke sawah saat banjir, ke sekolah saat banyak sekelumit masalah. Rasa memasyarakatnya sebut Dudi, masih dianggap kurang, bahkan pemahaman persoalan juga dianggap tidak memuasakan akibat banyak duduk di mobil dan kantor saja. Karenanya, kompetensi dan gebrakan anggota DPRD ini patut di pertanyakan." Memasyarakatnya kurang, yang dilihat itu sekarang ya glamor saja begitu," Ungkapnya.

Lebih jauh Dudi menambahkan, lapangan kerja yang masih menyempit dengan masih banyaknya oknum, hingga sekelumit ekonomi masyarakatnya seperti lilitan bank emok misalnya, adalah bukti gagalnya inovasi anggota DPRD selama ini. Wajar sebutnya, diam dan tidak ada kreatifitasnya anggota DPRD selama ini sebatas jadi Boneka eksekutif yang tidak kritis. Hanya karena kepentingan yang menguntungkannya saja yang dikritisi, bukan utuh untuk semua masyarakat. " Kalau gak ada kreasi semacam ini wajar kita curiga, jangan- jangan dewan kita ini bukan wakil rakyat, tapi jadi wakil Eksekutif," Pungkasnya.

Penulis: Ruri
Editor: Abhy Sehabuudin