Karawang - .Kondisi internal Partai Golkar sudah mendidih pasca Setnov ditetapkan tersangka ulang oleh KPK.Terlebih kisah 24 jam menghilang lalu terjadi tabrakan menimpa Ketua Umum Golkar tersebut.Suara arus bawah dan internal partai sudah tidak bisa terbendungkan lagi.Banyak pihak sebutkan apapun rapat DPP nanti adalah babak terakhir untuk Setnov berkuasa di partai berlambang beringin.

Saat ini santer terdengar Partai Golkar akan menggelar rapat pleno awal pekan mendatang. Meski agenda pleno belum diketahui, Golkar kemungkinan akan membahas Ketua Umum Setya Novanto yang menjadi tahanan KPK.


"Mungkin agendanya masih belum ditentukan apa saja. Hanya mungkin saya menduga soal perkembangan mutakhir tentang perkembangan terakhir ditahannya ketua umum (Setya Novanto), itu kan harus ada sikap resmi partai," kata Wasekjen Golkar Ace Hasan Syadzily saat dihubungi detikcom, Sabtu kemarin, (18/11/2017).

Ace mengatakan rapat pleno itu akan diikuti oleh pengurus DPP Golkar. Hasil rapat akan akan menjadi pertimbangan partai dalam menentukan sikap menghadapi kondisi terbaru partai berlogo beringin itu.

"Apapun aspirasi dari semua komponen Partai Golkar seyogianya itu jadi bahan pertimbangan oleh stage holder partai," ujarnya.

Dia juga mengatakan wacana munaslub juga belum bisa dipastikan. Wacana itu juga harus dibahas terlebih dulu dalam rapat pleno.

"Saya kira wacana munaslub belum bisa dipastikan kerena wacana itu harus dibahas dalam rapat pleno atau diusulan oleh DPD tingkat 1," pungkasnya. 

Sebelumnya diberitakan, Wapres JK sempat bereaksi keras menyusul menghilangnya Setya Novanto di tengah kejaran KPK. Menurut Ketum Golkar periode 2004-2009 itu, Golkar harus segera menggelar musyawarah nasional luar biasa untuk mencari pengganti Novanto sebagai Ketum Golkar.

"Ya, itu tergantung Golkar-lah. Tapi harus segera. Harus ada yang pimpin Golkar. Harus segera. Kalau tidak, masak kapten menghilang tidak diganti kaptennya? Masak menghilang. Harus ada pemimpin baru yang muncul," tegas JK.