PELITAKARAWANG.COM.‐ Kebanyakan orang sering mengantuk di siang hari ketika sedang bekerja atau melakukan sebuah kegiatan tertentu.

Namun, siapa sangka ternyata hal tersebut bisa menjadi sebuah tanda awal penyakit alzheimer.

Seperti yang dilansir dari Webmd, profesor radiologi di Mayo Clinic Rochester Dr. Prashanthi Vemuri mengungkapkan ketika seseorang mengantuk maka otak memproduksi protein yang disebut zat beta amyloid. Zat ini diketahui menjadi salah satu penyebab alzheimer. 

Untuk membersihkan zat tersebut maka seseorang perlu tidur, sementara kulitas tidur yang kurang baik justru hanya akan membuat zat tersebut semakin berkembang biak di otak. 

"Mereka yang mengantuk di siang hari mungkin rentan mengalami alzheimer di masa mendatang. Namun, perlu penelitian lebih lanjut untuk membuktikan hal tersebut," kata Vemuri. 

Menurut penelitian yang dilakukan Vemuri, 22 persen dari 300 orang responden yang berusia 70 tahun ke atas terbukti tidak mengalami dimensia karena mendapatkan kualitas tidur yang cukup. Sehingga mereka tidak mengantuk saat siang hari.

Saat penelitian dilakukan Vemuri dan tim juga banyak menemukan, peningkatan zat beta amyloid di area otak para peserta yang mengaku mengantuk di siang hari.

Dilansir dari Healthline, peneliti dari Global Alzheimer Assosiaciation mengatakan bahwa hasil riset tersebut sangatlah penting. Sebab, para peneliti sebelumnya memang sudah pernah menduga adanya hubungan antara kurangnya kualitas tidur dan penyakit alzheimer. 

"Kurang tidur dapat menyababkan masalah terutama pada kesehatan jantung. Ketika seseorang mengantuk pada siang hari itu artinya kualitas tidur mereka pada malam hari tergangggu," kata Hendrix.

Hendrix dan Vemuri berharap bahwa, penelitian tersebut dapat bermanfaat dalam mengembangkan penyebab utama penyakit alzheimer dan gangguan tidur (sleep apnea dan insomnia). Selanjutnya ketika penyebab sudah diketahui, maka para ahli dapat menangani tindakan pencegahan dan pengobatan lebih serius lagi kepada para pasien.