PELITAKARAWANG.COM - Meski akan segera direlokasi, kondisi pasar Rengasdengklok makin hari semakin semrawut. Hal tersebut disebabkan oleh kebiasaan segelintir oknum Pedagang Kaki Lima (PKL) yang enggan membawa dan menyimpan meja atau lapaknya usai berdagang, dan membiarkannya berada di pinggir jalan raya Proklamasi kendati telah diberi arahan, sehingga membuat arus lalu lintas kerap tersendat.

Dikatakan salah seorang pengguna jalan, Andri (41) warga Desa Rengasdengklok Selatan, seringnya terjadi kemacetan di jalan Proklamasi disebabkan oleh tumpukan meja atau lapak para pedagang yang dibiarkan di pinggir jalan bahkan menjorok ke badan jalan sehingga membuat ruas jalan menyempit.

“Setelah tak ada lagi lapak di pertigaan jalan, memang agak berkurang kemacetan yang terjadi. Hanya berganti dengan keberadaan meja atau lapak beberapa pedagang yang disimpan di pinggiran jalan, yang akhir-akhir ini menjadi penyebab kemacetan di pasar Rengasdengklok,” katanya, Minggu (1/12/2019).

Dirinya berharap pemerintah setempat untuk memberikan teguran kepada beberapa oknum PKL yang biasa serta sengaja membiarkan meja atau lapaknya menumpuk di pinggir jalan usai berdagang.

“Beri teguran, kalau tak diindahkan, ya beri sanksi dengan menyita meja atau lapak-lapak tersebut. Toh pemerintah setempat bukannya melarang para PKL, tetapi memberi arahan agar mereka bisa tertib dan tak mengganggu aktifitas masyarakat yang lain,” paparnya.

Senada dengan Andri, pengguna jalan lainnya, Edi (45) warga Kecamatan Kutawaluya, mengatakan keberadaan tumpukan meja atau lapak tersebut memang menjadi penyebab kemacetan jalan di depan pasar Rengasdengklok.

“Ditambah lagi parkir motor. kalau saja tak ada tumpukan meja di pinggir jalan, mungkin akan sedikit nyaman memarkir kendaraan untuk sesaat. Ya siapa lagi yang bisa merubah keadaan ini, dari selain pemerintah setempat?,” pungkasnya.(rdi/isk)