Covid-19 mulai berdampak pada krisis ekonomi keluarga nelayan Ciparagejaya Kecamatan Tempuran. Selain hasil tangkapan yang menurun, harga yang dibanderol di pelelangan juga anjlok sampai 50 persen.


Hal itu dikatakan Ketua Rukun Nelayan (RN) Ciparagejaya, Miscu. Nelayan Ciparagejaya diakuinya sedang mengeluhkan harga ikan yang anjlok 50 persen akibat permintaan menurun drastis sebagai dampak #dirumahaja. Sehingga, rumah makan, restoran dan kualitas ekspor jadi mampet gegara corona yang menutup beragam usaha rumah makan. Sehingga, harga ikan seperti tongkol, teri Medan dan cumi tembang anjlok. "Ikan mah normal hasil tangkapan, cuma harganya ini yang anjlok 50 persen, " Ungkapnya.

Miscu menambahkan, keluhan nelayan saat ini, amat sangat terasa dampaknya ke penjualan ikan, sehingga ekonomi nelayan merosot drastis, untuk itu sambung Miscu, para nelayan minta perhatiany dari pemerintah, utamanya bagi semua nelayan se Kabupaten. Sementara, pendataan non DTKS yang sedang dilakukan pemerintah desa, ia belum tahu detail berapa jumlah nelayan yang di usulkan. "Kita minta perhatian pemerintah, karena soal usulan non DTKS itu juga belum tahu jumlah yang nelayan se Ciparagejaya yang diajukan, yang jelas di sini ada sekitar 1.000 nelayan, belum yang dari Sumurgede juga, " Katanya. (Rdi)