Breaking News
---

Warga Minta Lokalisasi Seer Ditertibkan Karena Takut Jadi Sumber Penyebaran Virus

Masih ramenya orang berkerumun atau berkelompok di kota Karawang termasuk aktifnya tempat-tempat hiburan malam, juga nongkrongnya penjajak cinta dan pria hidung belang,situasi tersebut menjadi sorotan warga,(18/4/2020).

Menurut Riki Budiman masih ramenya orang berkerumun atau berkelompok di perkotaan apalagi di malam hari merupakan sikap kurang pantas.Perlu kebersamaan,gotong-royong antar warga kota untuk memperingati atau membubarkan langsung dengan alasan atas nama lingkungan demi pencegahan Covid-19 karena makin merebak".Demikian disampaikan awal oleh narasumber di Telagasari.

Ga lucu bilamana warga pedesaan sudah patuh dan menjalani himbuan pemerintah,disisi lain warga perkotaan masih membiarkan lingkunganya dikotori oleh pendatang,ucap Riki yang menyoal banyak orang berkelompok di perkotaan.

Saya yakin orang-orang yang mendatangi lokalisasi atau ketempat hiburan tertentu adalah pendatang,kenapa mereka masih dibiarkan terus seperti itu,ucapnya.

Di Telagasari atau Tempuran,sebutnya lagi,bila malam tiba anak muda atau warga sudah berangsur-angsur mengsesuaikan diri dan terlihat lebih tertib sekarang.

Bila dilhat secara faktual kondisi kekinian bisa saja dikatakan terbalik,warga desa sekarang cendrung lebih patuh akan himbauan pemerintah dibandingkan"masyarakat" perkotaan,ungkap Riki.

Saya yakin warga kota Karawang bisa dan sanggup tuk melibatkan diri membantu penegak hukum atau tim gabungan Satgas Covid-19 agar mereka yang suka berkelompok siang atau malam oleh orang lingkungan sekitar lokasi diingatkan untuk patuhi himbauan,ucap saran dari Riki.

Terlebih itu katanya Seer masih aktif,apa ga takut warga perkotaan yang dekat ke lokasi bilamana tempat seperti itu bisa jadi pusat penyebaran virus?,ungkap Riki dengan kalimat mempertanyakan.

Tolong dong bukan harga mati kompleks Seer untuk terus beroperasi ditengah wabah virus,libatkan diri juga warga kota untuk menertibkannya dengan cara edukasi dan sosialisasi Pandemi.Bilamana ada jawabnya urusan perut,ya sama saja di perkampungan lebih parah lagi urusan ekonomi tapi warga bisa menahan diri untuk tak keluyuran pada malam hari,ucap Riki dengan nada sesal.

Kepedulian dan keberpihakan lingkungan untuk keamanan atau sterilisasi dimasa seperti sekarang bukan melulu tugas Satgas Covid-19 melainkan bersama lawan Corona.

Mensosialisasikan bahaya wabah dan mengedukasi warga tak paham bukan hanya tugas pejabat tetapi semua kompomen harus melibatkan diri,seperti ajakan pak Kapolres,Pak Dandim dan terbaru dari ibu bupati lewat vidoenya pasca keluar dari ruang isolasi RSUD Karawang,tandasnya


Sepekan lagi bulan suci Ramadhan,apa lanjut dibarkan tempat-tempat maksiat beroperasi?,pungkas Riki**.ted
Baca Juga:
Tutup Iklan