Breaking News
---

Kabag Kesra Karawang Dituntut Segera Cairkan Dana Insentif Guru Ngaji, Merbot dan Amil

Semula terkabarkan,disaat masyarakat terdampak Covid-19 akan di guyur bantuan sosial (Bansos) di tengah Pandemi dan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), para guru ngaji, Amil, merbot dan bahkan guru DTA yang sebelumnya di data untuk menerima honor biasa menjelang Idul Fitri, terpaksa di tangguhkan. Menyusul, alasan PSBB dan menghindari kerumunan, Honor Daerah (Honda) yang mereka terima hanya setahun sekali tersebut, tidak ada jadwal pencairan selama Ramadan tahun 1441 Hijriyah ini. 

Hal itu di ungkapkan langsung Kabag Kesra Pemkab Karawang, Matin Abdul Razak. Kepada pelitakarawang.com Jumat (7/5),Matin mengaku, bahwa sebenarnya pendistribusian honor daerah atau insentif bagi guru ngaji, Amil, merbot dan guru DTA sudah siap, namun karena sedang PSBB, maka di undurkan setelah Idul Fitri pencairannya. Menyusul, larangan PSBB itu diantaranya adalah menghindari kerumuman massa, karena distribusi anggaran untuk 16.619 orang itu, harus diambil langsung di sebabkan semua Amil, merbot dan guru ngaji itu sama-sama belum memiliki rekening. "Anggaran insya Allah sudah ready dan distribusi juga sebenarnya sudah siap. Tapi, karena PSBB jadi di undurkan setelah lebaran (pencairannya_red" Katanya.

H.Jeje Fauji salah satu warga di Kecamatan Tempuran juga pengasuh Ponpes di Desa Cikuntul menanggapi informasi tersebut,ia menyebutkan bahwa timbang rasa adalah utama dan banyak jalan menuju Roma maka tak patut uang yang hanya diberikan setahun sekali sampai ditunda-tunda segala.

Sungguh prihatin mendengar kabar kurang baik tersebut.Mereka biasanya menerima uang jelang Lebaran kali ini harus tertunda dulu,apakah tidak ada upaya lebih cermat bila tersendatnya itu hanya sebatas untuk menghindari berkerumun orang,Ucap Jeje Fauji via telepon.

Kalau memang untuk menghindari kerumuman orang,kenapa Kabag Kesra tidak manfaatkan alur birokrasi Kecamatan via Kesos atau menyertakan pihak KUA didalamnya."Aturan atau hukum dibuat untuk melindungi dan membuat nyaman,bilamana pembagian hak mereka hanya terbentur protokol kesehatan,saya rasa ada cara lebih baik dan bijak",Ucap saran dari Jeje Fauji.

Saya minta apapun alasanya segera gelontorkan uang itu ke para penerimanya karena seribu pertimbangan.Kabag Kesra harus memilah dan memilih mana yang harus diperjuangkan dan yang perlu ditunda.Kita sesama muslim pak Kabag Kesra,tolong dong kedepankan sosial dan kemanusian,tidak hanya bercerita sulit karena aturan yang sudah baku saja,Ucap Jeje dengan nada sesal juga emosi.

Saya sudah menghubungi pa Matin dan jawabannya masih dalam proses tetapi di media Pelita Karawang ,ia sudah berkata demikian,tambahnya.

Pak Matin harus menjelaskan detil kepada publik agar tidak muncul kegaduhan akibat uang yang hak di tahan-tahan karena dalih sebatas mencegah berkerumun.Cari solusinya karena Kabag Kesra itu tidak sendiri bekerja maka minta saran pendapat rekan birokrasi lainnya agar semua nyaman.Kasihan mereka sangat menunggu uang itu ,Terangnya pula.

Saya seperti ini akibat banyak pengaduan dari para calon penerima dan mereka enggan berkoar-koar,Ucap Jeje.

Saya dan para ustad di Ponpens Cikuntul tak satu pun yang terdaftar dan ga bakal menerimanya,itu ga masalah banget,yang terpenting berikan dana tersebut ke-16.619 orang,tukas Utad Jeje Fauji,**red
Baca Juga:
Tutup Iklan