Warga belajar Paket C di Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) sudah terbiasa dengan pendidikan dan program vokasi yang memprioritaskan keterampilan dan kewirausahaan. Lewat Program Pendidikan Kecakapan Kerja (PKK), Prorgram Kewirausahaan (PKW) dan Pendidikan Kecakapan Hidup (PKH), PKBM berhasil mencetak lulusan terampil dan siap di dunia kerja. Hal itu, yang membuat Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) mulai melirik pendidikan vokasi di dunia akademisi (perkuliahan) yang selama ini lebih condong pada TOEFL di semester 3 perkuliahan dibanding menggiring mahasiswa dalam pendidikan vokasi. 

Heru Saleh, Ketua Forum PKBM Karawang

Ketua Forum PKBM Karawang Heru Saleh mengaku, pendidikan vokasi di PKBM dan Lembaga Pendidikan dan Kursus (LPK) sudah siap jadi tempat pendidikan vokasi jika sesekali dibutuhkan dunia kampus menggali keterampilan dan wirausaha. Karena, bagi warga belajar di PKBM, pendidikan vokasi merupakan program turunan yang rutin di laksanakan setiap tahun dan jitu melahirkan lulusan yang siap usaha, wirausaha dan dunia kerja. Kesuksesan ini, mungkin menyita perhatian Kemendikbud sehingga mengarahkan dunia kampus ikuti program pendidikan vokasi wajib saat mahasiswa masuk semester 3 perkuliahan. "Ini memang peluang, dan pendidikan vokasi yang sukses itu baru ada di PKBM dan LPK, " Katanya, Rabu (23/12). 

Lebih jauh ia menambahkan, ditengah keterbatasan sarana pra sarana dewasa ini, jika PKBM dan LPK di percaya kelak, maka sudah semestinya baik Kementrian, Provonsi dan Daerah ikut serta menopang fasilitas vokasi di lembaga ini. Karena, selain tuntutan, ini menjadi penting bagi dunia akademisi di semua pelosok Nusantara. " Soal fasilitas, maka kita harapkan ada penopang bantuan kedepan dari pemerintah, " Tutupnya. (Rd)