Bupati Karawang dr Cellica Nurachadiana belum berani membuka Sekolah tatap muka di Semester II Senin lusa (11/1), menyusul status siaga 1 Covid-19 atau zona merah tertinggi Jawa Barat yang masih bertengger tinggi penyebarannya di Karawang. Langkah itu, di tindaklanjuti Kepala Kantor Cabang Dinas Pendidikan (KCD) Wilayah IV Ayi Nurhasan untuk ikuti arahan penundaan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di mulai pekan depan. Dengan demikian, Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) atau Dalam Jaringan (Daring) tetap akan dilangsungkan di awal pembelajaran oleh para siswa semester genap tersebut, sampai menunggu informasi lebih lanjut perkembangan Covid-19.

Kepala SMAN 3 Karawang Saat Memberikan Pembinaan Kepada Para Guru Jelang Pembelajaran Semester Genap

Mengoptimalkan dan menyempurkan aplikasi daring yang lebih bermutu dan berkualitas di awal semester genap, sebanyak 50 guru di SMAN 3 Karawang, di Bintek penguatan dan pemahaman IT pada sistem pembelajaran yang akan di mulai pekan depan. 

Kepada Pelitakarawang.com, Wakasek Humas SMAN 3 Karawang Iwan Rozali S.pd mengatakan, 1.092 siswa SMAN 3 Karawang diperkirakan tetap belajar dengan sistem Daring atau Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) di awal semester genap nanti. Penetapan Karawang sebagai zona merah atau siaga 1 Covid-19, mengharuskan kebijakan Sekolah tatap muka di tunda sampai ada informasi lebih lanjut perkembangan Covid-19 di Karawang. Apalagi sebut Iwan, SMAN 3 Karawang ini berada di pusat kota yang berdekatan dengan lapang Karangpawitan yang menjadi pusat keramaian dan kesibukan sehari-hari, bahkan bisa dibilang zona merah. Maka, sambungnya, arahan Bupati dan KCD terkait pemberlakuan tetap daring/PJJ, akan di jalankan. " Atas dasar itu, kita menggelar bintek menyikapi hari pertama belajar siswa nanti. Perlu ada peningkatan kinerja, kualitas dan aplikasi yang baik untuk lebih sempurna, " Katanya, Rabu (6/1)

Iwan menambahkan, semua persiapan PTM, pada dasarnya sudah paling siap di SMAN 3 Karawang ini, dimana fasilitas westafel 1 unit di dua kelas plus satu ember, hingga thermogun dan segudang protokol kesehatan lainnya, sudah sempurna dan menunggu sesekali sekolah normal kembali di buka. Namun, karena masih di tunda, maka penguatan sistem pembelajaran melalui aplikasi Exammol sebagai Learning Management System (LMS) dan lainnya, akan di optimalkan lebih sempurna, terutama pada siswa kelas XII yang akan menghadapi UN. Bahkan, sebut Iwan, absensinya yang sebelumnya belum banyak terkoneksi dengan anak, akan lebih aktif lagi penyempurnaannya. "Jadi aplikasi tambahan yang ditawarkan saat pembelajaran adalah Exammol dan lebih pada penyempurnaaan absensi yang belum banyak terkoneksi dengan anak sebelumnya, " Katanya.

Kepala SMAN 3 Karawang, Hj Lilis Saidah MM mengatakan, Bintek PJJ dan 
Sosialisasi Exammol untuk persiapan pembelajaran semester genap, dilakukan pihaknya. Sebab, pembelajaran tatap muka yang masih belum di izinkan, pihaknya ingin sistem daring yang harus di optimalkan aplikasinya yang lebih canggih dan harus di kuasai para guru. Penggunaan Exammol sebagai Learning Managemen System (LMS) ini, diharapkan bisa jadi aplikasi yang lebih antisipatif untuk siswa selama belajar daring dari rumah. Bintek yang di gelar pihaknya ini, sambung Lilis, didasari atas Surat Edaran Sekjen Kemdikbud Nomor 15 Tahun 2020 tentang pedoman pembelajaran dari rumah dalam masa darurat pandemi Covid-19, dan program kerja tahunan SMAN 3 Karawang tahun ajaran 2020/2021. 

"Kita gelar bintek jelang semester genap ini, ya karena ingin para guru kuasai tuh aplikasi daring yang lebih optimal dan canggih buat siswa, agar proses pembelajarannya memadai, kompeten dan profesional tersampaikan kepada siswa, " Pungkasnya. (Rd)