Menteri Luar Negeri RI, Retno Lestari Priansari Marsudi mengatakan dalam menghadapi pandemi Covid-19 dibutuhkan semangat kerjasama untuk memperkuat kepemimpinan global, Indonesia berkomitmen untuk berdampingan dengan negara lainnya.

"Diplomasi dalam bidang kesehatan adalah bagian dari diplomasi Indonesia secara umum untuk berjalan jauh kita harus berjalan bersama,” demikian disampaikan Retno saat memberikan sambutan secara virtual pada pembukaan International Conference on Covid-19 Pandemic: Tackling The Covid-19 Pandemic: Health,Economic, Diplomacy, and Social Perspectives, pada hari kedua, Rabu (24/2/2021).

Konferensi Internasional ini digelar mulai 23 - 25 Februari 2021 di Pulman Bandung oleh IKA Unpad bersama Unpad, KADIN, dan ICCIA untuk bersama-sama mencari solusi mengatasi pandemi Covid-19.

Retno mengungkapkan bahwa berdasarkan data WHO tentang pandemi, per Februari 2021 telah mencapai 108 juta kasus Covid-19 dan lebih dari 2.4 juta orang meninggal dunia. Menurutnya, saat ini Covid-19 terus menyebar dan bahkan telah ditemukan varian baru Covid-19 pada 2021.

Menlu Retno

“Secara ekonomi, berdasarkan riset dari ICCIA, kondisi ekonomi global akan kehilangan 6.2 triliun US Dollar. Berdasarkan hasil laporan studi, garansi penyediaan akses terhadap vaksin dan distribusinya akan membutuhkan biaya besar di setiap negara,” tambah Retno.

Retno menyampaikan bahwa lebih dari 103 negara belum memulai program vaksin dan hanya enam negara di Afrika yang telah melaksanakan program vaksinasi. Melihat situasi tersebut, Retno mengungkapkan tentang pentingnya kolaborasi antarnegara untuk menghadapi tantangan ini.

“Politisasi vaksin dan berkurangnya hubungan multilateral ini membuat kita semakin sulit untuk mengatasi pandemi Covid-19. Presiden Joko Widodo telah menyampaikan semangat kerjasama skala internasional”, tambah Retno.

Selanjutnya Retno menyampaikan tiga langkah yang telah dan harus terus dilakukan pemerintah Indonesia, yaitu:

  1. Mempererat kerjasama untuk memperkuat isu-isu di bidang kesehatan dalam jangka panjang sedangkan dalam jangka pendek diharapkan pemerataan akses terhadap vaksin semua negara. Sejak pertama pandemi, Indonesia telah mendukung ketersediaan vaksin untuk semua negara, baik negara berkembang maupun negara maju.
  2. Pemulihan ekonomi. Kolaborasi antar negara menunjukkan sinyal positif dengan terbangunnya solidaritas secara berkelanjutan. Indonesia siap memperkuat pemulihan ekonomi dengan semua negara yang bermanfaat untuk memulihkan ekonomi dunia.
  3. Merawat dan memperkuat kerjasama antarnegara.***ys