Rencana pemerintah pusat yang akan melakukan impor beras hingga satu juta ton di awal tahun ini, kompak ditanggapi Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, dan Gubernur Jawa tengah Ganjar Pranowo.

Gubernur Ridwan Kamil, Ganjar Pranowo, hingga Khofifah Indar Parawansa diketahui bersepakat menolak rencana impor beras tersebut.

Adapun alasan Rdiwan Kamil, Ganjar Pranowo, dan Khofifah Indar Parawansa menolak rencana impor beras itu lantaran saat ini hal itu masih belum perlu dilakukan, selain itu para petani di dalam negeri juga saat ini tengah memasuki musim panen, sehingga dipastikan produksi beras akan berlimpah.

Seperti diketahui, usai melakukan rapat koordinasi beberapa waktu lalu, pemerintah pusat, dalam hal ini Menteri Perekonomian Airlangga Hartarto dan Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi telah memutuskan untuk mengimpor satu juta ton beras di awal tahun ini.

Berdasarkan keterangan kedua menteri tersebut alasan dilakukannya impor beras hingga satu juta ton itu, diklaim demi menjaga stok ketersediaan beras nasional dan untuk menstabilkan harga.

Akan tetapi, klaim tersebut menuai banyak pertentangan dari berbagai kalangan, termasuk ketiga Gubernur Jawa yang menolak rencana impor beras tersebut.

Hal itu membuktikan bahwa stok beras sangat banyak.

Ia juga menyoroti kebijakan pemerintah pusat terkait impor beras. Menurutnya itu tidak masuk akal, karena stok beras saat ini sedang melimpah.

"Masa beras banyak harus impor. Kalau posisinya sedang krisis beras saya kira itu masuk akal. Tapi ini kan sedang melimpah," ujar Ridwan Kamil, dikutip Galamedia, Kamis 18 Maret 2021.

Hal senada juga pernah diungkapkan oleh Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, yang pada tanggal 8 maret 2021 lalu mengkritik pemerintah pusat untuk mengimpor beras.

Menurutnya petani lokal saat ini sedang butuh supaya hasil panennya bisa terbeli, maka dari itu ia meminta pemerintah pusat untuk memperhitungkan dengan matang terkait impor beras.

"Petani butuh perhatian agar hasil panennya bisa terbeli, karena ongkos produksinya kemarin tidak murah," katanya.

Bahkan Ganjar juga meminta pemerintah pusat, harus berani menjelaskan alasannya secara detil terkait rencana impor beras tersebut, supaya tidak menggoncang situasi pada saat petani lokal mau panen.

Penolakan juga datang dari Jawa Timur, yang menurut laporan Gubernur Khofifah Indar Parawansa, stok beras di wilayah Jatim sedang surplus.

Anggota DPRD, provinsi Jatim, Erma Susanti juga menegaskan bahwa beras di Jawa Timur sedang surplus, maka dari itu daerahnya tidak ikut-ikutan untuk impor beras.

"Jawa Timur itu kan surplus neraca berasnya. Maka Jawa Timur tidak ikut-ikutan untuk impor beras," tegasnya.***

Sumber: Galamedia News