Pejabat Pusat Kurikulum dan Perbukuan Kementerian Pendidikan sambangi pendidikan kesetaraan di Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Asolahiyah Desa Pasirjaya Kecamatan Cilamaya Kulon pada 7 - 10 April kemarin. Menyusul, Asolahiyah ini menjadi 6 dari lembaga-lembaga di Indonesia yang sudah dianggap layak jadi refrensi muatan lokal bidang lingkungan dan kearifan lokal. Sayangnya, muatan lokal yang sudah berjalan beberapa tahun di PKBM ini, tidak di replikasi bahan ajarnya di semua tingkatan pendidikan formal, seperti SD, SMP dan SMA/sederajat. 

Ketua Forum PKBM Karawang, Heru Saleh mengatakan, pejabat pusat kurikulum dan perbukuan Kementerian pendidikan datang ke lembaganya dalam rangka memotret lembaga yang sudah di anggap layak dan memenuhi kriteria jadi refrensi dalam penerapan kurikulum lokal (Mulok), selain di pendidikan kesetaraan, mulok lingkungan yang ia terapkan juga memyasar Paud Alam Al Firdaus yang merupakan lembaga yang masih dibawah kendali PKBM asuhannya. Mulok yang di aplikasikan sebut Heru, adalah mulok lingkungan, yaitu dengan memberikan keterampilan kepada peserta didik yang bertujuan untuk meningkatkan kompetensinya dan memulai cinta serta peduli terhadap lingkungan. "Mereka memotret mulok lingkungan di kita saja, karena lembaga kami Alhamdulillah dipercaya jadi bagian dari 6 lembaga lainnya di Indoensia yang dianggap memenuhi kriteri mulok kearifan lokal, " Ujarnya, Senin (19/4).
Kegiatan Kunjungan Pusat Kurikulum dan Perbukuan Kemendikbud di PKBM Asolahiyah Cilamaya Kulon

Mulok ini, sebut Heru memang hanya di realisasikan di Asolahiyah saja, dan harapannya bisa di replikasi jadi mulok lingkungan di semua tingkat pendidikan formal lainnya (SD, SMP dan SMA/sederajat), dimana tutor/guru tidak sebatas menguasai satu mata pelajaran, tetapi di berdayakan menjadi fasilitator untuk mengenalkan kearifan lokal kepada peserta didiknya. "Yang dari Kementrian saja mengapresiasi Mulok ini, kita sih berharap Kabupaten bisa mereplikasi ini ke semua tingkat pendidikan formal lainnya, " Pungkasnya. (Rd)