Selain lokasi wisata pesisir dan pegununangan, wisata religi juga di intruksikan untuk di tutup sementara demi pencegahan Covid-19. Hal itu, juga dilakukan di komplek panembahan Syekh Quro Pulobata Desa Pulokalapa Kecamatan Lemahabang. Meskipun ditutup, namun para peziarah tetap diberi kelonggaran bertawasul di komplek makam dengan syarat protokol kesehatan, bahkan rombongan peziarah Tiga bis dari Cibening, tetap lolos masuk area makam, Kamis (20/5).

Komplek Makam Syekh Quro Pulobata Desa Pulokalapa Kecamatan Lemahabang

Kasie Trantib Pulokalapa, Dedi Rusdi mengatakan, sejauh ini belum ada kebijakan tegas dari Kades soal tutup atau tidaknya. Sebab, waktu kemarin minggon desa, ketua pengelolapun tidak hadir. Dirinya, selaku bawahan belum bisa berbuat apa-apa, karena masih menunggu instruksi dari kades. Sampai saat ini, sambung Desi, Peziarah masih normal berdatangan, bahkan tadi pagi Kamis (20/5) ada 3 bis rombongan dari Cibening datang berziarah ke komplek makam. "Kalau tawasulan malam sabtuan dari dulu juga sudah tidak ada, cuma di perbolehkan ziarah saja, itupun kita batasi waktunya 15  sampai 30 menit saja, " ungkapnya.

Dedi menambahkan, Prokesnya di lokasi masih lengkap semua, termogun ada 3, alat cuci tangan dan juga wajib masker diperketat. "Apalagi dengan ada nya surat edaran dari Bupati kita patuhi semua InsaAlloh, " Ujarnya. 

Plt Camat Lemahabang, Artha mengatakan, pulobata harus tutup dari aktivitas kerumunan peziarah dan tawasulan untuk sementara. Ini berlaku bukan saja di wisata pesisir dan pegunungan, tetapi wisata ziarah, sebagaimana surat Bupati dan Instruksi Kemendagri. "Tapi kalau ziarah per orangan mah tidak masalah, asalkan jangan ber bondong-bondong yang berpeluang terjadi kerumunan dan pemyebaran Covid-19, " Singkatnya. (Rd)