Tahun 2022 mendatang, di perkirakan ada sekitar 6 SMA Negeri di Karawang tanpa Kepala Sekolah karena ditinggal pensiun, seperti SMAN 4 Karawang, SMAN 1 Majalaya, SMAN 3 Cikampek, SMAN 1 Karawang, SMAN 1 Rengasdengklok dan SMAN 1 Batujaya. Tahun ini, sudah 4 SMA diantaranya dijabat Kepala berstatus Pelaksana Tugas (Plt) yang ditunjuk Pemprov Jawa Barat. 

Calon KS di SMAN 1 Tempuran Bersama Kepala Sekolah Saat Berbincang di Masa Diklat OJT II
Sejak awal 2021 ini, 60 Calon Kepala SMA/SMK asal Karawang ikuti seleksi 1.500 CKS lainnya dari berbagai Kabupaten/Kota di Jawa Barat. Wal hasil, dari kuota tersebut, Disdik Jawa Barat menjaring 280 CKS berdasarkan kuota, 10 diantaranya dari Karawang yang saat ini tengah menempuh Diklat On Job Training (OJT) II sampai dengan akhir Agustus mendatang. 

Salah seorang CKS asal SMAN 1 Tempuran, H Asep Suherman mengatakan, sejumlah tes seleksi dilaluinya termasuk pemberkasan secara online. Saat ini, ia bersama 10 Kepsek lainnya tengah menempuh Diklat OJT II selama 1,5 bulan dan sekolah magang setengah bulan. Dari kesepuluh CKS, 6 diantaranya OJT ditahap 1 dan 4 CKS OJT ditahap 2. Jadi selama OJT ini yang penempatannya di sekolah asal dan nanti magang di sekolah yang di minta/terdekat, merupakan tahapan dari kegiatan seleksi dan peningkatan kompetensi CKS. Terlepas kedepan soal penempatan yang akan ditentukan Disdik Pemprov Jawa Barat dan kapan, pihaknya tengah serius garap OJT ini, dimana poinnya akan mendapat penilaian tersendiri dari Kepala SMA dan di laporkan langsung ke Pemprov Jawa Barat. "Sekarang masih tahapan OJT II, jadi istilahnya sekarang itu On - In ya, semoga semuanya diberikan kelancaran dan kesehatan selama menjalani tugas dan tahapannya, " Harap Asep, Selasa (29/6).

Kepala SMAN 1 Tempuran, Dede M.Pd mengatakan, salah seorang guru di SMAN Tempuran lolos seleksi BCKS dan sekarang menjadi CKS yang salah satu diantaranya harus menjalankan tugas OJT. Pihaknya sebagai tuan rumah sebut Dede, akan khusus memberikan penilaian bagi CKS tersebut yang kita anggap seolah-olah sebagai Kepsek, baik beban dan tanggungjawabnya. Bagiamana dia melakukan mekanisme manajerial, perencanaan, pelaksanaan hingga realisasi dan kontroling program
yang jadi garapannya, sehingga CKS ini bisa berimprovisasi untuk kesuksesan sekolah tempat dia OJT. "Jadi saran dan improvisasinya kita terima dan solahkan jalankan, mulai dari perencanaan, pelaksanaan hingga evaluasinya dalam memetakan permasalahan, " Ujarnya. 

Ia menambahkan, nilai yang diberikan sesuai dengan kriteria yang di formatkam Disdik Provinsi Jawa Barat dan di laporkan ke aplikasi, termasjk program-program Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) ini. "Diklat OJT ini dari tanggal 25 Mei sampai 2 September, Alhamdulillah nanti kita nilai dan laporkan, " Ujarnya.(rd)