Bagi kades baru non incumben, mungkin masih bisa di mafhum ketika ADD sedikit seret realisasinya. Namun, justru pencairan yang lambat turun juga di alami para Kades dan pemerintahan desa yang lama. Kondisi ini membuat "geregetan" sejumlah Kades lantaran Penghasilan Tetap (Siltap) para perangkat desa, masih belum di nikmati sampai akhir Juli kemarin. 

"Kita ngajuin buru-buru banget, malah paling awal. Tapi ketika mau pencairan, sama saja, baik yang awal mengajukan atau lambat mengajukan, cairnya bareng semua tuh. Harusnya yang ngajuin lebih awal itu di prioritaskan, toh sampai sekarang kita belum cair-cair, " Kata Sekretaris Desa Pasirukem Kecamatan Cilamaya Kulon, Nano, Senin (2/8).

Kades Muktijaya Sawa Isyirat mengatakan, dirinya sudah kadung malu dengan teler bank BJB, karena sudah berulang kali chek saldo ADD di rekening desa. Hasilnya, sebut Sawa selalu saja Zonk dan belum juga parkir di rekening desa. Padahal, selain pengajuan lebih dulu, pemerintah desanya adalah dikategorikan pemerintahan lama dan normal tanpa ada hajat Pilkades 2021 kemarin. Ternyata, sambung Sawa, sama saja lambat cair. " Duh saya mah sudsh malu ke pihak Teller BJB, ngechek terus saldo, ternyata zonk lagi zonk lagi. Kalau kades baru sih kita faham, tapi ini mah kan gak ada pergantian bendahara maupun kades baru, " Ujarnya.

Sawa menyebut, persoalan dengan BPJS Kesehatan memang dijadikan alasan mangkraknya pencairan. Sesuai arahan APDESI, pihak BPJS jangan memaksakan kehendak jika memang premi tak hisa di ambil pada triwulan dua ini. "Jadi kalau lihat gelagatnya begini dan menghambat pencairan, jadi males ikut kepesertaan BPJs nantinya Kita, " Ungkapnya.
Foto ilustrasi

Senada, Kades Lemahmukti H Damung, ia heran, mengapa pencairan ADD tak kunjung turun. Disisi lain, banyak desa juga sedang ribet urusan pajak Banprov 2020 yang belum di bayarkan. Ia berharap, ADD bisa di segerakan, jangan sampai kemarahan para Kades memuncak akibat di luar batas toleransi.  kumaha yeuh ADD can caer wae, bangub juga tiga kali bolak balik, berkasnya masih gak ke bawa ka Bandung, " Ujarnya. (Rd)