Setelah dua dari empat mural di Jalan Tuparev (Tujuh Pahlawan Revolusi) di Kabupaten Karawang dihapus, kini muncul satu mural baru di bekas mural yang dihapus. Mural baru tersebut bertuliskan "Jangan Panik Ini Cuma Mural".

Komunitas street art Karawang mengaku bertanggung jawab atas pembuatan mural yang baru ini. Mural tersebut dibuat semalam Selasa (31/8), tidak lama setelah mural sebelumnya dihapus oleh sekelompok orang tidak dikenal.

Dendi, perwakilan para seniman street art menuturkan, mural tersebut dibuat atas inisiatif sendiri untuk merespons penghapusan dua mural.

"Inisiatif sendiri, tidak diminta siapa-siapa," kata Dendi.

Terpisah, Kasat Intel Polres Karawang AKP Agustinus Manurung mengatakan, pihaknya belum mengetahui soal mural baru tersebut.

Namun ia mengaku sudah berkomunikasi dengan para pembuat mural. Polisi sempat meminta para seniman bertanggung jawab dengan menghapus mural.

Senada dengan polisi, Satpol PP Karawang pun mengaku belum mengetahui keberadaan mural baru tersebut.

Kepala Satpol PP Karawang Asep Wahyu menegaskan, Satpol PP belum turun ke lapangan untuk menindak mural tersebut. Dalam waktu dekat, ia akan menurunkan tim ke lapangan untuk survei.

"Ingin tahu siapa pelakunya, pelakunya kami belum tahu," katanya

Sementara itu laman Kumparan menuliskan, pelukis Karawang Jak Harris Bonandar mengatakan, penghapusan dan pembuatan mural merupakan hak masing-masing pihak.

"Adalah hak pemerintah dan aparat untuk menghapus mural. Mereka dilindungi aturan. Adalah juga hak seniman untuk berkarya. Seniman dan pemerintah sama-sama punya hak. Keduanya saling mengisi, tinggal kuat-kuatan saja," kata Jak yang akrab disapa Bang Jak.

Jak Harris berpesan kepada para seniman pembuat mural untuk siap dengan segala konsekuensi. "Meski berkarya adalah hak, tapi tanggung jawab tetap jadi milik para seniman yang membuat karya. Apalagi bila karya tersebut mengandung muatan provokatif."

Dalam berkarya, kata Jak Harris, ada etika yang harus diikuti. "Etika itu adalah bagaimana karya kita bisa mengajak orang untuk berbuat baik, atau malah berbuat jelek. Itu tergantung dari karya kita."

"Terus berjuang, lanjutkan perjuangan para seniman," kata Jak Harris.(***)