Semenjak pengumuman relaksasi kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di sejumlah kota, tak sedikit masyarakat kembali beraktivitas seperti biasa. Seakan bebas dari sebelumnya, kelonjakan mobilitas pun meningkat di beberapa tempat.

Staf medis divisi penyakit tropis dan infeksi penyakit dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (UI) Adityo Susilo, menyarankan untuk seluruh pihak waspada terhadap lonjakan kasus baru terinfeksi Covid-19.

"Kita saat ini bersyukur, saya yakin mayoritas tenaga kesehatan di Jakarta dan tentu harapannya di seluruh Indonesia, sejak Agustus kemarin kita sudah mulai mengalami relaksasi, September relaksasi, sangat luar biasa. Kasusnya sangat sedikit sekali, namun hati-hati," katanya dalam Webinar TIM Mitigasi IDI yang dikutip Merdeka.com.

Wakil Sekjen PB Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (Papdi) itu menyebutkan bahwa kasus terinfeksi di Jakarta kembali bermunculan sejak Oktober ini.

"Di bulan Oktober ini, tempat saya swasta berpraktik sudah mulai lagi berdatangan kasus-kasus Covid yang baru. Jadi artinya, di bulan Oktober ini sudah mulai bermunculan lagi kasus baru dan kita harus waspada," sambungnya.

Oleh sebab itu, Adityo menyinggung prediksi pandemi Covid-19 gelombang ketiga yakni pada akhir tahun 2021. Staf medis dan anggota komite medik Rumah Sakit Medistra itu tegas meminta semua pihak patut waspada.

"Isu gelombang ketiga ini prediksi di akhir tahun karena nanti berhubungan dengan pergerakan manusia saat itu. Jadi saya pikir penting untuk kita selalu waspada dengan Covid-19 karena memang penyakit ini masih ada di sekitar kita," terangnya.

Pandemi gelombang ketiga bisa dipicu dari sejumlah hal, seperti mobilitas saat libur akhir tahun 2021, vaksinasi Covid-19 yang rendah, relaksasi kebijakan PPKM, hingga munculnya varian baru.

Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19, Wiku Bakti Bawono Adisasmito menjelaskan, bahwa pemerintah sebelumnya telah menyusun strategi untuk mengantisipasi lonjakan kasus Covid-19 di akhir tahun 2021. Rencana tersebut telah disusun oleh lintas kementerian dan lembaga.

"Strategi yang disusun diharapkan dapat menjadi kebijakan yang efektif dan inklusif dengan menekankan pada prinsip pelonggaran aktivitas yang diikuti pengendalian lapangan yang ketat," ujar Wiku Bakti dalam konferensi pers yang disiarkan melalui kanal YouTube BNPB Indonesia, Kamis (14/10).

Tegasnya pemerintah juga tampak dengan meningkatkan laju vaksinasi pada kelompok lansia. Terutama di wilayah aglomerasi dan pusat-pusat pertumbuhan ekonomi.

Ditambah lagi dengan mempercepat program vaksinasi Covid-19 pada anak-anak. Kemudian pelaksanaan skrining berlapis terhadap pelaku perjalanan internasional.

Alangkah baiknya jika kita tetap disiplin menerapkan Protokol Kesehatan 5M (memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan, membatasi mobilitas dan interaksi, dan menjauhi kerumunan). Demi mencegah pertambahan kasus terinfeksi.(***)