Paska ambruk pada Sabtu (9/10) lalu, bangunan SDN Bayurkidul 1 Kecamatan Cilamaya Kulon, mulai diratakan dari puing-puing material. Mengingat melangsungkan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) yang mendesak, Disdikpora Karawang berupaya mensiasati dana Coorporate Sosial Responsibility (CSR) sementara untuk membangun ulang sekolah di akses jalur syekh Quro tersebut.



Kabid Pendidikan SD Disdikpora Hj Yani Heryani mengungkapkan, bahwa dirinya sudah menghadap Bappeda untuk mencari CSR. Seandainya ada anggaran yang bisa dikucurkan dalam waktu dekat ini, diharapkan bisa realisasi, mengingat ini sangat emergency. Wal hasil, Pihak Bappeda meminta untuk mengecek lokasi untuk memperkirakan berapa ruangan yang memang harus dibenahi, sebab, perbaikannya tidak bisa cukup hanya memperbaiki ruangan yang ambruk-nya saja, karena imbas ke ruangan lainnya juga harus di pertimbangkan.

"Jadi kita lihat CSR mana yang anggarannya untuk tahun ini. Kalau tahun depan jelas kita anggarkan untuk sekolah ini, baik itu ke APBD duluan atau ke PUPR" terangnya.
Kabid SD Saat Meninjau Lokasi Ambruknya SDN Bayurkidul 1 di Lokasi Bersama Koorwilcambidik

Dari tahun 2021 jumlah ruang kelas yang rusak sebut Yani, ada 1.200, baik rusak ringan, sedang maupun berat, sehingga kerusakan ringan jika selama 2 tahun tidak digunakan akhirnya berubah status jadi rusak berat, ini sebenarnya sebut Yani, sudah dilaksanakan oleh PUPR di tahun 2021 ini, dan sisanya ada hampir 900 ruang kelas.

Pemetaan di tahun 2022 tidak mungkin bisa dilaksanakan perbaikan semua, jadi kita petakan untuk dibagi menjadi 3 tahun.

"Saya sudah punya data nih, dari teman-teman korwil sebagai skala prioritas untuk bisa kita laporkan, segera itu akan dilaksanakan. Mungkin prioritas Karawang itu rehab dan beasiswa" sambung Kabid Pendidikan SD Disdikpora.

Kepala sekolah SDN Bayur Kidul 1 menjelaskan bahwa terkait ambruknya bangunan sekolah terjadi pada hari Sabtu 9 Oktober 2021 pukul.18.30 dan warga langsung melapor kepada saya, setelah dipantau hanya 1 ruangan yang ambruk yaitu ruang kelas 2.

"Dampaknya ke bangunan ruang kelas di sebelahnya, ada yang retak-retak dan atapnya bolong, khawatir akan ambruk juga" cemasnya.

Berdasarkan informasi dari Kepala sekolah SDN Bayur Kidul 1 Akhmad Holili bahwa bangunan ruang kelas 2 yang ambruk tersebut dibangun pada tahun 2010, sedangkan bangunan ruang kelas 3 di sebelahnya dibangun pada tahun 2006.

Akhmad melanjutkan, bahwa dirinya sudah mengajukan proposal sejak 6 bulan lalu melalui Korwilcambidik Kecamatan Cilamaya Kulon, akan tetapi belum juga diperbaiki dengan alasan tidak ada anggaran karena masih pandemi covid-19, hingga terjadinya atap dan bangunan sekolah ambruk.

"Untungnya tidak ada korban jiwa sewaktu kejadian, hanya menimpa atap rumah warga (pak Casdam) di sebelahnya, adapun kerugian yang dialami diperkirakan sekitar 1 juta rupiah dan sudah diganti rugi oleh pihak sekolah" terang Akhmad. (Rd)