Perusahaan pinjaman online (pinjol) yang digerebek petugas Metro Jakarta Pusat di kawasan Jakarta Barat (Jakbar) ternyata melibatkan warna negara asing. Bahkan peralatan yang dipakai para petugas penagih untuk meneror para peminjam uang juga didatangkan dari luar negeri. Alat itu dipakai untuk mengirim pesan pendek ke nomor para peminjam secara massal (blasting).

“Kami masih memburu ZJ, warga negara asing, terkait perusahaan pinjol ilegal. Ia berperan merekrut karyawan desk collector. Ia juga yang menyediakan kantor dan memasok alat dari luar negeri untuk blasting SMS,” kata Direktur Tindak Pidana Ekonomi dan Khusus Bareskrim Polri Brigjen Polisi Helmy Santika dalam keterangannya, Minggu (17/10/2021),

Menurut Helmy, polisi saat ini sudah menangkap 7 tersangka desk collector yang biasa disewa jasanya untuk meneror hingga intimidasi kepada nasabah penyelenggara pinjaman online (pinjol) ilegal di Indonesia. Mereka adalah RJ (42), JT (39), AY (29), HC (28), AL (24), VN (26), HH (35). Semuanya WNI.

Para tersangka tersebut biasanya melayani banyak penyelenggara pinjol ilegal untuk melakukan penagihan ke nasabahnya dengan cara meneror hingga mengintimidasi.

“Mereka ditangkap di lima lokasi yang berbeda yaitu di perumahan Taman Kencana Cengkareng Jakarta Barat, Perumahan Long Beach Jakarta Utara, Apartemen Green Bay Tower Pluit Penjaringan Jakarta Utara, Apartemen Taman Anggrek Jakarta Barat dan Apartemen Laguna Tower Penjaringan Jakarta Utara,” katanya.

Menurut Hely, para tersangka ini tidak hanya melayani satu pinjol saja, tetapi lebih dari satu pinjol ilegal.

Penggerebekan terhadap kantor perusahaan pinjol ilegal di Jakarta Barat dilakukan polisi beberapa waktu lalu menyusul adanya permintaan dari Presiden Jokowi agar polisi bertindak tegas terhadap pinjol ilegal yang meresahkan masyarakat.

Presiden Jokowi mengaku mendapatkan banyak pengaduan atau informasi bahwa pinjol ilegal yang mematok bunga sangat tinggi membuat masyarakat resah. Apa lagi dalam aksinya menagih kepada para peminjam, perusahaan pinjol ilegal itu melakukan teror sehingga ada beberapa peminjam yang stres dan berakhir dengan bunuh diri.(***)