Pergerakan tanah di wilayah Kabupaten Bogor, Jawa Barat mengakibatkan sejumlah rumah rusak dan puluhan lain terancam pada Sabtu (13/11).

Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Abdul Muhari menyatakan, hingga Selasa (16/11/2021) kondisi ini memicu warga Desa Sukawangi mengungsi.

"Sebanyak 49 KK atau 182 jiwa warga Desa Sukawangi, Kecamatan Sukamakmur, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, mengungsi sementara waktu. Hal tersebut disebabkan bencana gerakan tanah di wilayah itu," kata dia dalam keterangan yang diterima InfoPublik.

Sementara itu, Petugas Pusdalops BPBD Kabupaten Bogor, Adi mengatakan, guna melayani kebutuhan dasar para penyintas, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor mengoperasikan dapur umum yang dioperasikan Tagana maupun dinas sosial setempat.

“Warga yang mengungsi berada di SDN Gunung Batu, Desa Sukawangi, Kecamatan Sukamakmur,” ujar Adi, Selasa (16/11).

BPBD menginformasikan fenomena ini mengakibatkan rumah rusak berat 1 unit, rusak sedang 1 unit dan rusak ringan 1 unit. Selain kerusakan tersebut, sebanyak 47 unit rumah warga lainnya terancam rusak akibat gerakan tanah tersebut.

Wilayah terdampak tersebar di tiga kampung di Desa Sukawangi, yaitu Kampung Cigadel, Selawangi dan Ganda.Peristiwa ini terjadi setelah hujan lebat berdurasi lama terjadi pada Sabtu sore hari (13/11), pukul 16.00 WIB.

Mengingat adanya rumah warga yang terancam, petugas BPBD masih bersiaga di lokasi kejadian. Pihaknya juga membantu pelayanan warga yang masih mengungsi tak jauh dari rumah mereka.

Wilayah Desa Sukawangi merupakan kawasan dengan potensi gerakan tanah menengah hingga tinggi.

Berdasarkan analisis gerakan tanah Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) pada November 2021, wilayah Kabupaten Bogor termasuk salah satu wilayah yang memiliki potensi gerakan tanah.

Demikian juga analisis pada inaRISK, Kecamatan Sukamakmur di Kabupaten Bogor ini termasuk wilayah dengan potensi bahaya tanah longsor kategori sedang hingga tinggi. Sebanyak 33 kecamatan berada pada kondisi tersebut.

Pemerintah daerah dan masyarakat diimbau untuk waspada dan siap siaga dalam menghadapi bahaya hidrometeorologi, khususnya masih ada rumah warga yang terancam gerakan tanah.

Berdasarkan prakiraan cuaca tiga hari ke depan, Kecamatan Sukamakmur masih berpotensi hujan dengan intensitas ringan hingga sedang. Kondisi cuaca hujan dapat memperburuk gerakan tanah yang telah terjadi di lokasi kejadian.(Ant)