Keluh kesah dan asam garam sistem pembelajaran saat pandemi Covid_19 mulai mewabah di Indonesia pada Maret 2020, di tuangkan guru-guru di SMAN 1 Tempuran lewat tulisan. Tidak sebatas di tulis, Kepala Sekolah setempat mengabadikan kata, ucapan, kesan dan keluh kesah sampai kerinduan dengan pembelajaran tatap muka para guru itu lewat sebuah buku yang di cetak secara resmi dengan judul "Pandemi Mengajarkan Arti Merindu" dengan penerbit Madza Media Kota Malang. Dengan jumlah 159 halaman cetakan pertama, buku ukuran 14,8 x 21 centimeter itu, sekaligus menjadi buku karya pertama yang di keluarkan di lingkungan sekolah di Karawang selama Pandemi Covid_19 dengan garansi orisinilitasnya teruji lewat Nomor ISBN Nomor 988- 623 - 377 - 183- 2 dan di sahkan sejak 25 November 2021. 

Kepala SMAN 1 Tempuran Saat Memamerkan Buku Terbitan Pertama Para Guru Berjudul "Pandemi Mengajarkan Arti Merindu"

Kepada pelitakarawang.com, Kepala SMAN 1 Tempuran, H Dede mengatakan, dalam In House Training (IHT) tahun ajaran 2020/2021 yang dominasi temanya soal pandemi di lingkungan sekolah dan adanya program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB) yang merupakan kegiatan wajib bagi seorang guru. Setiap sekolah bisa pengembangannya lewat IHT, mengikuti Diklat yang di selenggarakan Kemendikbud dan juga ada kegiatan webinar hingga literasi dan menulis. Alhamdulillah, sebut Dede, semua pilihan itu di ikuti SMAN 1 Tempuran, termasuk pengembangan literasi dengan menuangkan tulisan dan pembacaan para guru lewat sebuah karya selama pandemi.

"Literasi inilah kami abadikan kata-kata para guru lewat buku supaya menginspirasi bagi semua pihak dalam jangka waktu panjang, sebab kalau tidak di bukukan nantinya hanya menyisakan ceceran saja bagi para generasi, " Katanya, Kamis (2/12).


Kemudian, tambah Dede, keuntungan bagi guru dengan tulisannya yang di bukukan lewat penerbitan ini, adalah bisa memotivasi untuk terus berkarya, sehingga kedepan akan di program cetakan kedua yang akan mengambil tema tentang pembelajaran tatap muka. Kiat-kiat apa saja selama PTM yang mereka punya, mengatasi keterbatasan waktu dan ruang dengan segudang pengalamannya ini harus menginspirasi. Insha Allah sebut Dede, buku ini akan di simpan rapi di perpustakaan dan dibagikan kepada semua guru-guru, bahkan jika diperlukan bisa untuk bahan bacaan kepada sekolah lainnya di Karawang.

"Nanti cetakan kedua akan di dorong juga siswa menulis dan guru menulis, dan akan di organisir oleh tim PKB SMAN Tempuran dengan konsep dan halaman yang semakin membaik, " Ungkapnya. 

Semua ini ia lakukan sebut Dede, selain untuk membangun rasa percaya diri para guru, juga komitmen bersama untuk menjadikan SMAN 1 Tempuran ini sebagai sekolah rujukan. 

"Kita sudah buka BKK, kewirausahaan dan literasi ini dengan mencetak buku terbitan resmi, karena komitmen kita meskipun sekolah dari kampung, tapi tetap bisa menginspirasi dan menjadi rujukan, " Ungkapnya. (Rd)