Koalisi Jokowi-Ma’ruf Amin tampaknya akan terbelah menjadi tiga sampai empat poros jelang Pemilu 2024. Hal ini karena terbukanya peluang mengusung capres sendiri jika memenuhi presidential threshold 20 persen.

Pakar Hukum Refly Harun juga melihat ada potensi empat poros pengusung Pilpres, pernyataan Refly ini sejalan dengan analisa Wakil Ketua Umum PPP Arsul Sani.

Bagaimana dengan Golkar?

Partai berlogo beringin ini menjadi salah satu kekuatan yang diperhitungkan di Pilpres 2024. Pasalnya, Golkar adalah peraih kursi terbesar kedua di Senayan setelah PDI Perjuangan.

“Insyaallah Pak Airlangga akan maju sebagai capres dari partai Golkar,” kata Ketua DPP Golkar Sarmuji saat dimintai tanggapan, Minggu (20/2).

Siapa wakil Airlangga, lanjut Sarmuji, sampai saat ini masih dalam masa penjajakan dengan sejumlah parpol.

“Golkar belum menentukan siapa wakil presiden. Sampai sekarang penjajakan dengan partai dan tokoh politik yang lain masih berlangsung,” tegas Sarmuji yang juga Ketua DPD Golkar Jatim ini.

Sebelumnya, Wakil Ketua Umum PPP Arsul Sani mengajak setiap parpol agar tidak mengulang keterbelahan di Pilpres 2014 dan 2019 lalu. Solusinya, harus ada lebih dari dua paslon di Pilpres.

“PPP berpendapat jika bicara dalam konteks koalisi pemerintahan saat ini saja, dan PAN kita masukkan di dalamnya, maka sangat memungkinkan untuk partai-partai koalisi ini membelah diri menjadi pengusung 3 paslon dalam Pilpres,” kata Arsul saat dimintai tanggapan, Rabu (16/2) (***)