Dapil IV (Lemahabang, Cilamaya Wetan, Cilamaya Kulon, Tempuran dan Telagasari) bisa jadi pertarungan antar Kades dan Mantan Kades pada Pileg yang di wacanakan di gelar Februari 2024 mendatang. Bukan hal mustahil, figuritas Kades duduk mayoritas di kursi Parlemen di Pemilu yang akan datang, seperti yang di alami kesuksesan para pendahulunya H Ajang Sopandi (Gerindra), Saepudin Permana (Golkar), Ir Teddy Luthfiana (Golkar), H Cita (PDI P) dan Asep Saepudin Zuhri (Gerindra). 
Selain H Buchori dan H Udin Abdul Gani yang sesumbar siap maju di dapil IV,  nama Kades Pulojaya Kecamatan Lemahabang, Solehdin tak kalah santernya. Namun demikian, Kades tiga priode yang akan menanggalkan akhir jabatannya pada Desember 2024 ini, masih menimang-nimang konsekwensi politik dan terjebak di dalamnya. 
Kades Pulojaya, Solehudin


"Kalau ditanya minat, ya betul saya minat maju Nyaleg di 2024. Namun, ketika saya maju, berarti saya harus tanggalkan jabatan Kades sejak 2023 tahun depan, sayang juga kan? Kemudian saya juga gak mau terjebak bahwa ketika nyaleg sudah di bayangkan pasti menang, sebab ada konsekwensi dalam setiap keputusan, bagaimana kalau kalah? Jabagan Kades ditinggalkan, menang nyaleg juga enggak, itukan beresiko, " Kata Soleh, baru-baru ini, Senin (21/2/2022).


Seyogyanya memang, ketika mau mengusung Kades jadi DPRD, per dapil itu harusnya kompak mengusung 1 nama kades saja sebagai keterwakilannya. Namun demikian, sebut Soleh, sulit ketika dihadapkan dalam kontestasi. Yang pada akhirnya, yang minat dan siap, tetap harus maju dengan kesiapan dan kepentingannya. 
Disinggung jika dirinya maju lewat kendaraan partai Mana, Soleh menyebut bahwa ada opsi tiga partai yang sudah serius jalin komunikasi. Ada dari PKS, Gerindra dan PDI Perjuangan. 

"Tapi yang paling siap dan komitmen dengan saya adalah PKS. Kalau PKB nampaknya berat memang, dan saya coret. Urusan nyalegmya nanti saya perhitungkan ulang, karena inikan hajat besar, bukan main-main, " Selorohnya..(rd)