Komisi Pemberantasan Korupsi atau KPK sampai saat ini belum menjelaskan dalam kasus apa Bupati Bogor Ade Yasin ditangkap. Ade diketahui terjaring operasi tangkap tangan atau OTT pada Selasa, 26 April 2022.

Pengamat kebijakan publik dari Visi Nusantara Yus Fitriadi menduga kasus Ade Yasin berkaitan dengan sejumlah temuan janggal BPK. Salah satunya adalah penggunaan anggaran yang belum ada pertanggungjawaban.

"Sejauh ini masih dugaan, karena ada BPK yang ikut diringkus. Kemungkinan, OTT ini kami duga ada kaitannya dengan negosiasi atas temuan BPK. Tapi kita lihat nanti keterangan resminya seperti apa," kata Yus Fitriadi dikonfirmasi Tempo melalui sambungan telepon. Rabu, 27 April 2022.

Sebelumnya Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Jawa Barat menemukan pencairan dana hibah Rp 23 miliar yang janggal pada Pemerintah Kabupaten Bogor. Hibah itu terbukti ada dan dapat dicairkan namun tidak jelas dan tidak dapat dipertanggungjawabkan.

Ketua Tim Penanggungjawab Pemeriksa Keuangan BPK Jawa Barat, Nyra Yuliantina mengatakan aliran janggal dana hibah itu masuk dalam laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) Tahun Anggaran 2020.

“Dana hibah Rp 23 miliar dari APBD Pemerintah Kabupaten Bogor Tahun Anggaran 2020 belum dipertanggungjawabkan oleh sejumlah lembaga penerima dana hibah,” ujar Nyra dalam LHP Nomor 23A/LHP/VII.BDG/05/21, secara tertulis yang diterima pada Jumat, 22 Oktober 2021.

Masalah Tata Kelola Manajemen Keuangan Pemkab

Yus mengatakan OTT yang dilakukan KPK terhadap Bupati Bogor ini juga bisa menjadi entry point terhadap permasalahan tata kelola manajemen keuangan pemerintah Kabupaten Bogor.

Sehingga, kata dia, tidak menutup kemungkinan dari OTT KPK ini akan berlanjut kepada kasus lain yang ada di Pemkab Bogor. Sebab, menurut Yus, ada beberapa program di Kabupaten Bogor belum jelas payung hukumnya tapi menggunakan APBD.

"Salah satu contohnya adalah program Samisade (satu milyar satu desa), kan belum clear (payung hukumnya). Terus permasalahan dan pertanggungjawaban penggunaan anggarannya di bawah juga belum selesai. Terakhir hanya sekian desa dari ratusan yang buat LPJ penggunaan anggaran Samisade, dan itu berpotensi menjadi temuan BPK," kata Yus.

Sebelumnya KPK menggelar operasi tangkap tangan alias OTT terhadap Bupati Bogor Ade Yasin pada Selasa malam hingga Rabu dini hari. Juru bicara KPK, Ali Fikri mengatakan selain Bupati, Komisi Antirasuah juga meringkus beberapa pihak dari BPK Perwakilan Jawa Barat dan pihak lainnya. Ali mengatakan OTT dilakukan karena ada dugaan tindak pidana korupsi pemberian dan penerimaan suap.

"Kami masih memeriksa pihak-pihak yang ditangkap tersebut dan dalam waktu 1×24 jam. Perkembangan nya akan disampaikan lebih lanjut," kata Ali.(tmp)