Wakil Ketua Badan Akuntabilitas Negara (BAKN) DPR RI Anis Byarwati meminta pemerintah untuk meninjau ulang pemberian insentif bagi Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB). Diketahui, dengan dalih percepatan adopsi KBLBB itu, pemerintah telah mengucurkan berbagai insentif yang tersebar di berbagai sektor. Mulai dari perbankan hingga industri asuransi.

 

Foto ilustrasi: Konsumen Indonesia disuguhkan produk motor listrik murah untuk kegiatan keseharian. (Istimewa/Jawa pos)

Menurut Anis, KBLBB, khususnya mobil listrik, masih tergolong sebagai barang mewah bagi masyarakat Indonesia pada umumnya. Mengutip pernyataan Sekretaris Jenderal Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) Kukuh Kumara, dengan jumlah penduduk Indonesia 270 juta jiwa, rasio kepemilikan mobil masih rendah.  Yaitu 99 mobil dari 1.000 penduduk. 

 

"Artinya mobil listrik masih menjadi barang mewah di negeri kita," kata Anis saat menghadiri Rapat Kerja Komisi XI DPR RI dengan OJK, di Nusantara I, DPR RI, Senayan, Jakarta, Rabu (14/12/2022) di Jakarta. Rapat tersebut memiliki agenda untuk membahas peluang dan tantangan industri jasa keuangan dalam mendukung pembiayaan Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB). 

 

Ia mengingatkan bahwa semua pihak perlu mencermati tentang peruntukan KBLBB. Lebih lanjut Anis menjelaskan bahwa ketika insentif untuk KBLBB diberikan, maka akan mencederai perasaan masyarakat. Anis memandang kurang tepat membandingkan intensif untuk mobil listrik dengan negara lain yang memiliki program serupa karena kondisi berbeda.  

 

"Sekarang ini, bukan insentif mobil listrik yang dibutuhkan rakyat. Jadi, kalau insentif diberikan kepada sesuatu yang tidak punya dampak ekonomi langsung kepada kesejahteraan masyarakat, saya kira hal itu patut untuk ditinjau ulang," tandasnya.

 

Anis pun menegaskan bahwa sebaiknya keputusan untuk memberikan insentif KBLBB tidak hanya melihat dari sisi supply-side. Tetapi perlu dipikirkan juga dari sisi demand side-nya, khususnya siapa yang akan membeli. Baik demand side yang orientasinya ekspor maupun untuk keperluan domestik. Termasuk analisis daya beli yang dimiliki pasar domestik. 

 

"Nampaknya hal ini perlu menjadi pertimbangan kita bersama. Sehingga insentif yang diberikan untuk KBLBB betul-betul tepat sasaran dan tidak sia-sia " tutupnya.


Sementara Ketua DPR RI Puan Maharani diboncengi Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), I Gusti Ayu Bintang Darmawati, menggunakan motor listrik. Sejauh 14 Km, Menteri Bintang memboncengi Puan dari Silang Monas menuju Gelora Bung Karno (GBK), Senayan, Jakarta untuk menghadiri acara Eletric Vehicle Day.

 

“Macet jalanannya, ini pake motor listrik, tapi jadinya gabung dengan motor-motor yang lain. Ini mau menuju GBK dari Monas,” kata Puan yang tetap sumringah di tengah kemacetan parah di Semanggi, Minggu (18/12/2022) pagi. Sesampainya di Plaza Timur GBK, tempat acara digelar, Puan yang mengenakan kaos putih berbalut jaket marun tampak semangat melihat proses produksi motor listrik, termasuk melihat bengkel konversi motor listrik.

 

Dalam acara hasil kolaborasi beberapa kementerian tersebut, Puan mengatakan, DPR RI ikut mendukung penggunaan kendaraan listrik demi mengurangi polusi udara, serta mengurangi subsidi BBM ditengah harga minyak dunia yang terus meningkat. “Namun pemerintah perlu menyiapkan infrastruktur yang lengkap sehingga ketika orang beralih ke kendaraan listrik, mereka terjamin dalam penggunaan kendaraannya,” kata Puan.

 

Untuk diketahui, komitmen Puan dalam penggunaan energi yang ramah lingkungan pernah ditunjukkan lewat kebijakan penggunaan mobil listrik oleh para delegasi ‘The 8th G20 Parliamentary Speakers’ Summit’ (P20) yang digelar di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Oktober lalu.

 

Tidak hanya itu, Kompleks Parlemen di bawah kepemimpinan Puan juga telah membangun Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) berkapasitas 1.954,62 KWP. Aksi nyata DPR RI di bawah komando Puan dalam mengatasi perubahan iklim ini setara dengan pengurangan emisi karbon sebesar 183,84 ton atau setara dengan penanaman 252 pohon rindang. (aha/(uc/rdn)