Menggila, Sampah Menumpuk di Konservasi Mangrove Muarabaru Gak Ada Habisnya
Sabtu, Juni 03, 2023
Stop buang sampah di hulu hingga hilir ! Pasalnya, sampah rumah tangga hingga sampai sampah dengan volume bobot besar seperti kasur dan benda yang sulit terurai, ikut meringsek mangrove kawasan konservasi di pesisir Desa Muarabaru Kecamatan Cilamaya Wetan di awal Juni ini.
Aktivis lingkungan yang juga penyelia tanaman mangrove pesisir Karawang, Asifatoni mengaku geram karena sampah terus-terusan di hempaskan ke laut hingga akhirnya membuat pesisir semakin kumuh dan semrawut. Tak hanya itu, sampah yang dibuang sembarangan ke muara sungai seperti tidak ada habisnya karena sangat jarang oknum pembuang terdampak sanksi berat. Akibatnya, tanaman mangrove di kawasan konservasi ikut terdampak serius, karena bukan saja sampah rumah tangga, tapi kasur, spring bed hingga sampah yang tak terurai terhrmpas hingga pesisir lautan.
"Tumpukan sampah di Kawasan Konservasi Mangrove Desa Muarabaru seolah gak ada habisnya. Tidak hanya sampah plastik dan batang kayu atau pohon yang terhanyut saat banjir kearah laut. Tapi sampah-sampah yamg dipastikan sengaja dibuang ke laut oleh oknum yg tidak pernah menghargai lingkungan. Saat kami gelar Kegiatan bersih-bersih dikawasan konservasi mangrove kembali ditemukan kasur/springbad yang hanyut dan kemudian dihempaskan ombak laut ke kawasan konservasi mangrove kami. Mau sampei kapan ini terjadi, " Geramnya, Sabtu (2/6/2023).
Ia berharap, selain dipertegas soal sanksi, sosialisasi kesadaran masyarakat untuk menghargai lingkungan dan alam bisa semakin di gencarkan, karena pihaknya yang berada di wilayah pesisir, sangat merasakan dampak serius dari tumpukan sampah ini. Sebab, bukan saja cemari laut, tetapi juga meringsek ke hutan mangrove yang notabene diandalkan sebagai media pencegah abrasi atau rob laut.
"Pertegas lagi soal sanksi buang sampah ke laut ini, kalau setiap bersih-bersih kami temukan kasur springbed itu sudah diluar batas, " Ungkapnya. (Rd)