Breaking News
---

Pengawas Berprestasi yang Cerdas, Tegas dan Lugas Segera Purna Tugas, Gupay Pileuleuyan Abah Iyus !

Asep Ismail Yusuf S.pd di kenal ribuan guru dan kepala sekolah hingga rekan pengawas se Kabupaten Karawang sebagai Abah Iyus. Terang saja, Pria kelahiran Garut 19 Juli 1963 ini sangat di tua kan bagi semua pemangku pendidikan, bukan saja kariernya hingga menjadi Ketua Kelompok Kerja Pengawas Sekolah (KKPs) Kabupaten Karawang 2018-2023, tetapi juga pengetahuannya yang selalu up to date sukseskan program-program pendidikan bagi sekolah-sekolah di Karawang tak bisa di ragukan lagi. Bahkan, Jebolan SPGN Cimahi Bandung 1981 dan S1 PGSD Universitas Terbuka UPBJJ Bandung tahun 2008 ini, dikenal tegas dan lugas saat menyampaikan materi-materi pendidikan, namun lembut dan piawai membangun cammistry sesama rekan kerja dan guru-guru di Karawang. (26/7/23).
Foto : Jelang Purna Tugas, Asep Ismail Yusuf S.Pd dalam Testimoni Sejumlah Pemangku Pendidikan di Karawang.


Tepat 1 Agustus 2023 lusa, Bah Iyus yang karier terakhirnya sebagai Pengawas di Koorwilcambidik Kecamatan Klari sejak 2019, akan purna tugas menuntaskan dedikasinya sebagai abdi negara (PNS) karena memasuki masa pensiun di usia 60 tahun. 

Pribahasa Sunda mengatakan, 'Takdir Teu Bisa di Pungkir, Kadar Teu Bisa di Singlar' semua perjalanannya sebagai guru sejak 1982 di Kecamatan Cilebar ini, akan di lepas. 

Rasa kehilangan dari sejumlah mitra kerjanya, teramat membekas karena sikap, perilaku dan wawasannya di dunia pendidikan menjadi 'Atsar' yang diharapkan bisa di teruskan bagi para generasinya.

Ketua Kelompok Kerja Kepala Sekolah (K3S) Karawang, R Saepudin S.pd mengatakan, kalimat yang bisa terucap ketika mendengar nama Bah Iyus, adalah figur yang tegas dan kepedulian pada semua organisasi kelompok pendidikan yang tidak bisa di nafikan. Dimana, setiap ada hal yang di pandang kurang baik bagi keberlangsungan proses pendidikan di Karawang, Iyus adalah sosok yang paling terdepan yang memberikan teguran dan nasihat secara terbuka kepada siapapun dan dari latar belakang komunitas apapun tanpa peduli resiko yang di hadapinya. Namun, perjuangannya ini, mendapat 'apluase' tersendiri bagi para guru, kepala sekolah dan organisasinya.
Foto : Jelang Purna Tugas, Asep Ismail Yusuf S.Pd dalam Testimoni Sejumlah Pemangku Pendidikan di Karawang.

"Dia itu tegas, tapi kemitraan yang dibangun termasuk K3S dan Pengurus FKKG sangat tanpa jarak dan merangkul kerjasama yang baik. Tujuannya di pastikan adalah untuk memajukan pendidikan di Karawang. Nah, keberanian dan kepeduliannya ini yang jadi warisannya. Dia tegas, tapi apresiasinya kepada para guru berprestasi, pengawas berprestasi, kepala sekolah berprestasi sangat besar perhatiannya, " Ungkap Kepala SD di Kecamatan Purwasari ini. 

Aep menambahkan, program akademik pendidikan yang dibangun juga tak kalah bagus di gebrak Iyus bagus, khususnya agar guru belajar membuka Platform Merdeka Mengajar (PMM), karena itu sebutnya, merupakan program yang baik yang harus terus di lanjutkan sebagai upaya membuka kompetensi para guru di setiap sekolah tempatnya mengajar.

"Gupay Pileuleuyan Bah Iyus, dharma Bhakti mu akan selalu di kenang dan terus di wariskan bagi semua generasi kedepan, semoga, " Harapnya.

Pengawas Koorwilcambidik Tempuran, Dasir S.pd mengatakan, Bah Iyus adalah pelopor perjuangan pengawas yang sudah memperjuangkan pengadaan kesejahteraannya dan menjadikan pusat informasi dan fasilitasi bagi semua guru dan kepala sekolah. Dimana beliau, sudah memperjuangkan Hak Tunjangan Pegawai Pemerintah (TPP) dari APBD Karawang bersama KKPs untuk semua pengawas, kemudian banyak melahirkan pengawas yang menjadi Asesor akreditasi hingga guru berprestasi, pengawas berprestasi teladan tingkat provinsi maupun nasional.

"Ketegasannya ini yang akan sulit di temukan dari generasi penerusnya kedepan. Beliau pengawas senior, guru, sekaligus sesepuh organisasi yang terbaik yang pernah saya temui, " Ujarnya.

Kepala SDN Tempuran 1 Andi Rojali, S.pd mengatakan, figur bah Iyus adalah sosok Tegas yang diakui semua pemangku pendidikan dan memang pendidikan di Karawang di butuhkan style seperti Bah Iyus. Tapi, dibalik style penampilan dan sikap yang tegas, bekas pengawas di Kecamatan Telukjambe Barat ini memiliki hati yang lembut dan visinya sangat jelas untuk dunia pendidikan. Bahkan ditengah banyak anggapan orang bahwa sikapnya terlalu melangkah jauh alias offside dari program-program Dinas, tapi tujuan dan outputnya tetap sejalan.

"Ada mungkin yang anggap beliau ini offsiide, tapi sebenarnya tetap sejalan dengan visi dan tujuan pendidikan itu sendiri, dan saya kira dunia pendidikan masih butuh style seperti beliau, " Ungkapnya.

Kepala SDN Karawang Wetan 1 yang juga pelopor Sekolah Penggerak dan Guru Penggerak angkatan pertama di Karawang, Yeni Mulyani S.pd mengatakan, dirinya bangga pada Abah Iyus dimana rangkulannya begitu erat memperkuat kolaborasi dengan semuanya, termasuk FKKG dan FKKKs di Karawang. Diakui Yeni, dirinya dan sejumlah kepala sekolah, merasa kehilangan figur pengayom yang lugas dan tegas sepertinya. Namun, masa-masa purna tugas tak bisa di pungkiri.

"Terimakasih atas kesempatan dan pengakuannya selama ini, semoga selalu membawa manfaat bagi semua, " Ungkapnya.

Sebelumnya, Koorwilcambidik Kecamatan Karawang Timur H Nacep Jamaludin mengatakan, dirinya memang sudah kenal lebih jauh dengan Iyus Yusuf Ismail bersama rekan lainnya seperti Haji Empu Saepudin Koorwil Majalaya dan Kosim Taryana. Memang, selain banyak ketegasan, dia juga figur yang humble dan pemacu semangat perjuangan bagi dunia pendidikan.

"Beliau sangat humble, tidak bertele-tele dan tegas, satu lagi dia periang, " Ungkapnya.

Sebelumnya, Kasie Kesetaraan Bidang Dikmas Disdikpora, Kosim Taryana mengungkap sisi lain dari Bah Iyus yang merupakan rekan kerjanya saat menjadi Pengawas. Dia, sebutnya memang seperti orang tempramen, karena bukan saja melawan atas ketidakadilan program dan pendidikan, tapi tak segan gebrak meja dan menendang pintu saat rapat-rapat yang tidak sejalan dengan visi pendidikan. Boleh di tanya, sebut Kosim, saat dia (Iyus_red) tidak berkenan dengan adanya rapat A, B, C atau pemateri yang tak jelas arah teori dan pemaparannya, maka orang yang pertama terperangah menentang adalah Iyus Yusuf Ismail dan siapa yang meredam amarahnya, adalah dirinya dan haji Nacep. 

"Saya adalah orang yang terbilang sering meredam amarah di forum - forum tertentu, beliau memang seperti tempramen, tapi sebenarnya sangat muliya untuk tujuan pendidikan, " Ungkapnya.

Dalam sambutan akhir sebagai Ketua KKPs dan Pamitan sebagai ASN, Iyus Ismail Yusuf mengatakan, dirinya terbuka dan senang apapun pandangan semua pemangku pendidikan terhadapnya, baik positif maupun negatif, karena sebagai manusia, tentu wajar jika dirinya ada kekurangan. Di tengah segala keterbatasan sebagai ketua KKPs Demisioner dan Pengawas, dirinya pamitan sambil memberikan reward khusus kepada 5 orang hebat yang selalu support karirnya, mereka selalu memberikan masukan, nasihat, baik moral maupun spiritual juga membawa nama baik pengawas di Karawang.

"Perjuangan saya sebagai orang pendidikan tak berhenti sampai pensiun, tapi sangat terbuka bagi semua pemangku pendidikan di Karawang yang hendak berbagi ilmu, pengetahuan dan wawasan, jika di perlukan. Akhirnya, di usia 60 tahun pada 1 Agustus lusa, dirinya pamit dan memohon maaf atas segala kesalahan, kekurangan dan kekhilafan selama ini, " Pungkasnya. (Rd)
Baca Juga:
Posting Komentar
Tutup Iklan