Berdasarkan Perpres 93 tahun 2021, pemerintah telah mengamanatkan kepada KAI untuk menjadi pimpinan konsorsium BUMN untuk percepatan penyelesaian proyek Whoosh yang saat ini sedang dalam tahap pengetesan dan trial operation dengan kecepatan maksimum 350 km per jam. Dengan kecepatan maksimum tersebut, Whoosh merupakan kereta api cepat pertama yang akan dioperasikan di Indonesia bahkan di Asia Tenggara.

Foto : Proyek Kereta Cepat & LRT

“Tentunya pencapaian ini akan menjadi sejarah perkeretaapian di Indonesia di tahun 2023, dan telah membangkitkan rasa kebanggaan nasional bangsa Indonesia,” kata Direktur Utama KAI, Didiek Hartantyo kepada awak media melalui pesan elektronionya, Sabtu (30/9/2023).

Di samping penyelesaian 2 PSN itu, Proyek Strategis Nasional (PSN) yaitu LRT Jabodebek dan Kereta Api Cepat Jakarta Bandung (Whoosh) tahun ini KAI melakukan investasi peremajaan sarana yang terbesar sepanjang sejarah KAI, dengan melakukan pengadaan sebanyak 612 kereta eksekutif dan ekonomi, 11 kereta luxury, 4 kereta panoramic, serta modernisasi kereta ekonomi menjadi Kereta Ekonomi New Generation yang semuanya dalam rangka meningkatkan pelayanan kepada seluruh pengguna jasa transportasi kereta api.

Pengadaan kereta-kereta tersebut juga dilengkapi dengan pengadaan 16 trainset KRL baru yang dilakukan oleh KAI Commuter dalam rangka mendukung produksi dalam negeri. Sebagai bentuk inovasi layanan serta memberikan pengalaman baru, KAI juga segera menghadirkan kereta kompartemen dengan konsep Bima Reborn yang menawarkan pengalaman baru bagi pelangan dalam menikmati perjalanan dengan kereta api.

Sejumlah pelayanan tersebut juga ditunjang dengan penerapan digitalisasi, di antaranya adalah penerapan Face Recognition Boarding System di stasiun-stasiun kereta api. Inovasi-inovasi tersebut dilaksanakan tentu dengan tetap mengutamakan aspek keselamatan dan kenyamanan. Untuk itu, maka perawatan sarana dan prasarana dilakukan secara optimal dan good corporate governance (GCG) untuk memastikan keandalan operasional.

“Modernisasi Balai Yasa dengan segala fasilitas perawatan sarananya (lokomotif, kereta, gerbong) serta modernisasi perawatan prasarana (jalan rel dan jembatan) dengan menghadirkan sarana Kendaraan Perawatan Jalan Rel (KPJR) baru dalam jumlah yang signifikan ditujukan untuk menunjang keselamatan operasi kereta api,” ujar Didiek.

KAI juga berkomitmen untuk mendukung target pemerintah dalam program net zero emission dengan menyusun road map Environmental, Social, And Governance (ESG) dan mulai mengimplimentasikan penggunaan BBM B30 dan pembangunan panel surya di Stasiun Gambir, gedung kantor Jakarta Railway Center (JRC), kantor LRT Jabodebek, dan saat ini dalam tahap pembangunan 40 stasiun KAI akan dipasang panel surya baik di Jawa maupun di Sumatera.

Di samping itu, KAI tetap memperhatikan aset terpenting yaitu pengelolaan SDM dengan terus meningkatkan kapabilitas dan kompetensinya melalui training, upscaling, dan rescaling agar sesuai dengan tuntutan kebutuhan dan tantangan masa kini dan masa yang akan datang.

KAI berkomitmen dan terus berkolaborasi dengan seluruh stakeholder untuk meningkatkan kapasitas KAI dalam menghadapi tantangan global dan disrupsi bisnis dengan prinsip GCG, agar perusahaan dapat terus melayani masyarakat dalam bertransportasi secara berkelanjutan.

“Saya mengucapkan terima kasih kepada seluruh insan KAI atas kontribusinya dalam rangka memajukan perusahaan dan marilah kita jadikan Hari Ulang Tahun ke-78 KAI sebagai momentum untuk memperkuat motivasi dan semangat kita untuk memberikan layanan transportasi yang terbaik bagi masyarakat dan bangsa Indonesia,” kata Didiek.

Tak lupa, Didiek juga memberikan apresiasi kepada seluruh pelanggan dan masyarakat yang selama ini telah menggunakan jasa layanan KAI sera memberikan masukan-masukan untuk kemajuan perkeretaapian Indonesia. Ia mengajak kepada masyarakat untuk terus menggunakan kereta api sebagai trasnportasi massal yang aman, nayaman, selamat, dan tepat waktu.(*)