Hari Trombosis Sedunia, Kenali Ciri-ciri dan Penyebabnya

Sebagai komponen dalam darah, trombosit adalah sel darah yang memiliki peran penting dalam proses pembekuan darah. Termasuk, pada saat terjadi luka agar darah segera berhenti keluar. 

Namun, kadar trombosit yang terlalu tinggi bukan kondisi yang menguntungkan. Di Hari Trombosis Sedunia ini, anda harus tahu bahwa Trombosit yang tinggi atau trombositosis bisa membahayakan kesehatan.

Peringatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran akan masalah kesehatan akibat trombosis ini. Dan untuk meningkatkan kesadaran global mengenai trombosis.

Hal itu karena trombosit yang tinggi dapat menyebabkan terjadinya kerusakan sel darah merah, hingga terbentuknya gumpalan darah. Dan gumpalan darah bukan kondisi yang bisa disepelekan, karena kondisi ini bisa saja menghambat aliran darah.

Baik itu ke otak, jantung, hati dan organ vital lainnya. Sehingga kemungkinan seseorang terserang stroke atau penyakit jantung juga jadi meningkat. 

Oleh sebab itu, diperlukan beberapa pemeriksaan dahulu untuk memastikan apakah seseorang terkena trombositosis atau tidak. Namun, terdapat beberapa gejala yang dikenali jika hal ini terjadi. 

Ciri-ciri yang biasa menyerang pada saat trombosit tinggi sebagai berikut, dirangkum berbagai sumber. Diantaranya:

- Sakit kepala

- Dada terasa nyeri

- Tubuh lemas

- Gangguan penglihatan sementara

- Kesemutan pada lengan atau tungkai

- Memar pada kulit

- Perdarahan dari hidung.

Sementara itu, dari ciri-ciri tadi terdapat dua jenis penyebab trombositosis bisa terjadi pada seseorang. Jenis penyebab tersebut antara lain, trombositosis primer dan sekunder. 

Foto ilustrasi : Sakit kepala

Trombositosis primer ditandai dengan kenaikan jumlah trombosit yang terjadi karena gangguan pada sumsum tulang. Sehingga trombosit diproduksi tubuh secara berlebihan. 

Sedangkan trombositosis sekunder adalah kenaikan jumlah trombosit akibat adanya penyakit lain. Penyakit yang mengakibatkan tubuh bereaksi dengan menghasilkan trombosit lebih banyak. (*)