Breaking News
---

Komisi I DPR Kutuk Serangan Genosida Israel

Komisi I DPR RI mengutuk, serangan genosida Israel yang menewaskan 500 lebih warga Palestina. Terlebih, ratusan orang yang tewas tersebut merupakan pasien RS Baptis Al Ahli di Gaza.

"Sudah ribuan nyawa gugur, sebagian besar bayi dan anak-anak di Gaza Palestina lebih dari sepuluh hari terakhir ini. Mengutuk keras tindakan biadab Zionis Israel dengan amunisi yang dipasok Amerika," kata Wakil Ketua Komisi I DPR RI Abdul Kharis Almasyhari dalam keterangan persnya, di Jakarta, Rabu (18/10/2023).

Wakil Ketua Komisi I DPR RI Abdul Kharis Almasyhari

Kharis menjelaskan, Rumah sakit Al-Ahli merupakan rumah sakit tertua di Gaza. Rumah sakit ini merawat lebih dari 45 ribu pasien setiap tahunnya.

"Meminta Pemerintah RI bersama semua negara yang hadir di Tiongkok, mengutuk keras kebiadaban Zionis Israel. Karena membom RS dan segera menghentikan kebiadaban Zionis dengan langkah nyata dan tegas," ucap Kharis.

Kharis meminta pemerintah Indonesia sebagai anggota Dewan HAM PBB mendorong resolusi. Ia ingin PBB menghentikan segala pelanggaran HAM yang sedang berlangsung terhadap Palestina.

"Yaitu pemboman RS, pembunuhan terhadap wanita dan anak-anak, penggunaan bom fosfor menjadikan kelaparan sebagai senjata perang. Banyak kekejian lainnya secara tegas dan aktif menghentikan semua pelanggaran HAM khususnya di Palestina," ujar Kharis.

Serangan udara Israel membombardir Rumah Sakit Arab Al-Ahli di Gaza, Pelestina, menewaskan 500 orang lebih. Yang mengejutkan, serangan genosida oleh Israel itu dilakukan saat Presiden Amerika Serikat Joe Biden ingin hadir di negara tersebut.

"Mengecam, serangan itu merupakan genosida dan bencana kemanusiaan. Pascaserangan tersebut, Palestina membatalkan pertemuan yang dijadwalkan sebelumnya dengan Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden," kata Juru bicara Presiden Palestina, Mahmoud Abbas dikutip dari laman Al Jazeera.

Abbas mengatakan, Biden dijadwalkan tiba di Gaza, Palestina, pada hari ini. Menurut Abbas, serangan itu memicu reaksi marah dunia, terutama negara-negara mayoritas muslim.

Bahkan, beberapa pemimpin dunia angkat bicara dan mengutuk serangan di rumah sakit tersebut. Pertama, dalam sebuah pernyataan Kementerian Luar Negeri Yordania mengutuk keras serangan Israel.

Yordania menekankan, perlunya perlindungan internasional bagi warga sipil Palestina. Yordania juga mendesak, pertempuran segera diakhiri.

"Pemboman Israel terhadap rumah sakit Gaza adalah pembantaian. Kejahatan perang yang tidak bisa dibiarkan begitu saja," kata Raja Abdullah II.(*)

Baca Juga:
Posting Komentar
Tutup Iklan