Rakernas KORPRI 2023 Dibuka dengan Pantun untuk Jokowi
Presiden Joko Widodo meminta para ASN tidak alergi terhadap perkembangan teknologi terutama Artificial Intelligence (AI/Kecerdasan Buatan). Presiden pun menceritakan terkait ketakutan sejumlah negara terhadap AI saat pertemuan G20 di India.(3/10/23).
"Saya terakhir di G20 India, ada 6 negara menyampaikan dan khawatir sekali yang namanya AI. Sekarang sudah muncul AI, apa yang ditakutkan, teknologinya ini sudah melesat maju, regulasinya belum siap, belum ada," kata Presiden saat membuka Rapat Kerja Nasional Korps Pegawai Republik Indonesia (Korpri) Tahun 2023 di Hotel Mercure Ancol, Jakarta, Selasa (3/10/2023).
Kepala Negara lalu menyinggung tentang kekhawatiran penggunaan AI. Salah satu contohnya terkait munculnya kehadiran TikTok Shop yang memberikan dampak kepada UMKM Tanah Air.
"Mestinya teknologi muncul regulasinya disiapkan birokrasi kita, yang kena nanti seperti yang baru saja kejadian, TikTok Shop. Bisa mengenai UKM kita, UMKM kita, mengenai pasar-pasar tradisional kita," ujarnya.
"E-Commerce ini hati-hati. Bisa sangat baik tergantung regulasinya mendukung bisa jadi sangat tidak baik kalau regulasi tidak memberikan backup," ucapnya.
Menurut Presiden, hal tersebut menjadi tugas-tugas birokrasi Indonesia, termasuk ASN. Menurutnya, tugas birokrasi tersebut harus dimulai dari pemerintah pusat.
Ia menekankan, regulasi harus diubah sesuai perkembangan zaman dan teknologi. Jika tidak dilakukan, Indonesia mungkin saja terjebak sebagai negara berpendapatan menengah (middle income trap).
"Seperti yang kejadian itu di Amerika Latin, tahun 50-60-an sudah jadi negara berkembang. Tapi 50-60 tahun ke depan tetep jadi negara berkembang sampai sekarang tetap jadi negara berkembang," ujarnya.
Padahal, lanjut Presiden, Indonesia memiliki peluang melompat jadi negara maju. Bahkan, Indonesia hanya butuh 3 kali kepemimpinan nasional (2024, 2029, 2034) untuk menjadi negara maju.
"Begitu kita tidak bisa memanfaatkan peluang di 3 periode kepemimpinan ini, kita tetap jadi negara berkembang. Kalau kita tidak bisa mengubah sistem yang ada jadi lebih cepat, baik, efisien, ya kita akan terjebak pada middle income trap," katanya.
Rakernas KORPRI (Korps Pegawai Republik Indonesia) 2023 dibuka menggunakan pantun, untuk Presiden RI Joko Widodo (Jokowi). Pantun tersebut, dilontarkan oleh Ketua Umum Dewan Pengurus KORPRI Nasional Zudan Arif Fakrulloh.
(*)