Akun Instagram Samsat Indramayu Diretas, Waspada Penipuan!

Peretasan ini terungkap setelah beredar unggahan di akun tersebut yang menawarkan "Promo tebus murah iPhone 15 Pro Max" seharga Rp 3.500.000. Informasi tersebut dipastikan hoaks dan merupakan upaya penipuan.

Unggahan promo iPhone tersebut sontak menimbulkan tanda tanya di kalangan warganet. Setelah dilakukan penelusuran lebih lanjut, terkonfirmasi bahwa akun @samsatindramayu1 sedang dalam kendali peretas. Segala postingan yang muncul di akun tersebut sejak tanggal 21 Mei 2025 tidak berasal dari pihak Samsat Indramayu 1 dan mengarah pada tindakan penipuan.

Mirisnya, dari informasi yang berhasil dihimpun, sudah ada korban yang tertipu dan melakukan transfer uang senilai Rp 3.500.000 ke rekening atas nama S*. Kejadian ini menjadi peringatan keras bagi masyarakat untuk lebih berhati-hati.

Plt. Kepala PPPD wilayah Indramayu, H. Dwi Yudhi Ginanto Rahman, memastikan peretasan ini melalui pesan WhatsApp. 

"Kami ingin menginformasikan bahwa akun Instagram resmi Samsat Indramayu 1 telah diretas oleh pihak yang tidak bertanggung jawab. Saat ini, kami tidak memiliki akses ke akun tersebut, dan segala aktivitas atau informasi yang diposting pada tanggal 21 Mei 2025 bukan berasal dari pihak resmi kami," ujar Yudhi.

Pihak Samsat Indramayu 1 mengimbau kepada seluruh pengikut dan masyarakat untuk tidak menanggapi pesan, tawaran, atau permintaan apa pun yang dikirimkan dari akun @samsatindramayu1 hingga ada pemberitahuan lebih lanjut.

"Saat ini, kami sedang berusaha untuk memulihkan akun dan telah melaporkan kejadian ini kepada pihak Instagram," ujar Yudhi. 

Untuk sementara, informasi resmi mengenai Samsat Indramayu dapat diakses melalui CS: 0811 2230 1818.

Masyarakat juga dimohon bantuannya untuk melaporkan akun @samsatindayu1 agar dapat segera dipulihkan.

Kemudian, dapat disimpulkan bahwa akun Instagram Samsat Indramayu 1 telah diretas dan tidak pernah memberikan penawaran tebus murah iPhone kepada masyarakat. Masyarakat diimbau untuk selalu waspada terhadap segala bentuk penipuan yang mengatasnamakan instansi resmi.(*)