92 Jurnalis Tewas di Gaza, Zionis Israel Bunuh Pegawai Kementerian Luar Negeri Prancis
Terkini 92 jurnalis tewas akibat serangan militer Israel di Jalur Gaza sejak 7 Oktober 2023. Hal itu disampaikan kantor media pemerintah di kantong Palestina yang terkepung, Minggu (17/12/2023).
![]() |
| Jumlah Jurnalis Tewas di Gaza Terus Bertambah,Zionis Israel Bunuh Pegawai Kementerian Luar Negeri Prancis |
Kantor tersebut mengungkapkan korban jiwa terbaru adalah jurnalis Rami Badir dan Assem Kamal Musa. Mereka tewas akibat serangan Israel dalam dua hari terakhir.
"Kantor tersebut tidak mengungkapkan lebih jauh penyebab kematian kedua wartawan. Kantor media menyebutkan jumlah wartawan tewas dalam perang di Gaza sebanyak 92 orang," tulis laporan Anadolu.
"Dengan membunuh wartawan, pasukan pendudukan Israel berusaha mengaburkan narasi warga Palestina dan berusaha mengaburkan kebenaran. Namun mereka gagal total dalam menghancurkan tekad warga Palestina," tambah kantor Palestina itu.
Israel membom Jalur Gaza dari udara dan darat. Serta mengepung dan menyerangnya sebagai pembalasan atas serangan Hamas.
Diketahui, sudah 18.800 warga Palestina tewas akibat perang ini. Serta sebagian besar anak-anak dan perempuan. 51 ribu lainnya terluka.
Semntara Kementerian Eropa dan Luar Negeri Prancis mengutuk pengeboman Zionis Israel menyasar bangunan tempat tinggal zona aman di Rafah, Palestina. Sebab, serangan udara Israel itu telah membunuh salah satu pegawai Kementerian Prancis di sana.
"Prancis mengutuk pengeboman terhadap bangunan tempat tinggal menyebabkan kematian banyak warga sipil lainnya. Kami menuntut agar semua pihak berwenang Israel menjelaskan kejadian pengeboman ini, secepat mungkin," bunyi keterangan Kementerian Luar Negeri Prancis dilansir laman Aljazeera, Minggu (17/12/2023).
Rumah tersebut dihantam bom Zionis Israel, pada Rabu (13/12/2023) malam. Menewaskan karyawan Kementerian Eropa dan Luar Negeri Prancis dan 10 orang lainnya, selama ini berlindung bersama rekan kerja dan keluarganya.
Pegawai Prancis tewas tersebut, telah bertugas di Jalur Gaza, Palestina, sejak tahun 2002. "Beberapa anggota keluarganya telah dievakuasi dari Gaza, kami menyampaikan belasungkawa," kata pernyataan tersebut.
Menteri Luar Negeri Prancis Catherine Colonna mendesak gencatan senjata dalam perang di Jalur Gaza. "Paris (pusat pemerintahan Prancis berada) sangat prihatin atas situasi di wilayah Palestina dilanda perang," kata Colonna di Tel Aviv, Minggu.
"Terlalu banyak warga sipil yang terbunuh." Lebih dari 290 warga Palestina telah dibunuh pasukan Zionis Israel-pemukim Israel di Tepi Barat, sejak 7 Oktober 2023.(*)
