BREAKING NEWS :
Mode Gelap
Artikel teks besar

Menteri Agama Buka Sistem Seleksi Elektronik UM-PTKIN 2024

Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas secara resmi membuka Sistem Seleksi Elektronik (SSE) Ujian Masuk Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (UM-PTKIN) 2024 yang berlangsung di Gedung O. Djauharuddin AR UIN Sunan Gunung Djati Bandung, Senin (24/6/2024).

Menteri Agama Buka Sistem Seleksi Elektronik UM-PTKIN 2024

Sebanyak 92.252 peserta mengikuti Sistem Seleksi Elektronik (SSE) Ujian Masuk Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (UM-PTKIN) 2024 secara serentak di 59 Perguruan Tinggi yang tersebar di wilayah Indonesia dari tanggal 24-30 Juni 2024. Seperti juga dilansir laman resmi UIN Bandung, Senin (24/6/2024).

Gus Mentri sapaan akrabnya menegaskan untuk peningkatan SSE UM-PTKIN 2024 harus dibarengi dengan kolaborasi menggunakan media sosial, konten yang sesuai generasi milenial, melibatkan duta kampus, dan terus melakukan inovasi dalam memberikan beasiswa.

“Saatnya menjemput bola, tidak hanya menunggu, lakukan kolaborasi baik melibatkan sekolah umum maupun madrasah unggulan. Kolaborasi dan berfikir keras menjadi keharusan untuk peningkatan UM-PTKIN. Saya memiliki optimisme kuat, apa yang diajarkan PTKIN berbeda dengan PTN, kita memiliki kekhususan yang tidak ada di PTN, dan saya menyakini di tengah gempuran ideologi budaya yang borderless tidak ada batasan itu. Ilmu-ilmu yang diajarkan di PTKIN bisa menjadi benteng pertahanan terakhir bagi bangsa besar ini, dan ini tinggal cara kita mengemasnya seperti apa untuk ikut mencerdaskan bangsa,” tegasnya.

Walaupun pendaftar dan peserta ujian jalur UM-PTKIN ada penurunan, namun peminatnya mengalami peningkatan sebesar 10% dari 110.101 (tahun 2023) menjadi 111.124 (tahun 2024).

Gus Men menghimbau PTKIN untuk mengadopsi cara-cara kreatif guna menarik minat pelajar mendaftar di kampus-kampus keagamaan. “Saya minta PTKIN agar memiliki cara-cara kreatif di media sosial, kontennya harus sesuai dengan zaman sekarang. PTKIN secara agresif di medsos tentang Perguruan Tinggi, tidak banyak PTKIN agresif secara penetrasi di medsos. Perlunya membuat tim khusus PTKIN untuk membicarakan tentang keunggulan kampusnya. Buat konten promosi yang menarik dan kekinian yang disesuaikan mengikuti perkembangan zaman sekarang karena anak banyak berinteraksi dengan medsos,” paparnya.(*)

Posting Komentar