Penghulu KUA Jadi Garda Terdepan Edukasi Calon Pengantin
Penghulu dan penyuluh pernikahan di Kantor Urusan Agama (KUA) menjadi garda terdepan untuk mengedukasi calon pengantin. Terutama mengenai pentingnya kesehatan keluarga dan gizi yang baik.
Demikian dikatakan Ketua Asosiasi Penghulu Republik Indonesia (APRI), Madari, Minggu (22/9/2024). Seperti diketahui, calon pengantin diwajibkan mengikuti bimbingan pranikah yang salah satu materinya adalah pencegahan stunting.
Program ini merupakan hasil sinergi antara Kementerian Agama (Kemenag) dan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN). "Sejak tahun ini, calon pengantin sudah diwajibkan mengikuti bimbingan perkawinan sebelum menikah," ujarnya.
Namun, Madari mengatakan materi tentang kesehatan seperti pencegahan stunting tentu diberikan oleh ahlinya. "Pendekatan penghulu itu dari perspektif agama terkait pentingnya menyiapkan generasi sehat sesuai ayat Al-Qur'an," ujarnya.
Program yang diinisiasi Kemenag dan BKKBN itu disebut "Gerakan Penghulu Sejuta Pengantin Siap Cegah Stunting". Tujuannya untuk memastikan setiap calon pengantin mendapatkan pemahaman menyeluruh terkait pencegahan stunting.
Dalam hal ini, para penghulu diberikan pembekalan pengetahuan khusus melalui serangkaian pelatihan untuk berperan sebagai duta stunting. Kolaborasi lintas instansi tersebut diharapkan dapat membantu pencapaian target nasional penurunan angka stunting menjadi 14 persen pada 2024. (*)