Breaking News
---

SP Bambu Besar PEP Subang Field Dorong Produksi Migas Terus Meningkat di Wilayah Karawang


Foto : Aktivitas Produksi di Stasiun Pengumpul Bambu Besar PEP Subang Field di Desa Ciranggon Kecamatan Majalaya, Kabupaten Karawang.

Stasiun Pengumpul Bambu Besar Pertamina EP Subang Field di Desa Ciranggon Kecamatan Majalaya Kabupaten Karawang, masih mencatatkan stabilitasi produksi Minyak dan Gas (Migas) hingga September 2024.
Perusahaan plat merah yang termasuk dalam Subholding Upstream Regional Jawa Zona 7 ini, catatkan tambahan produksi minyak dan gas dari pemboran 16 sumur aktif dari total 22 sumur di sejumlah titik di Kabupaten Karawang dengan hasil kontribusi Minyak 1.253 Barel Oil Per Day (BOPD) dan Gas 18.198 kubik kaki perhari (MMSCFD) per September 2024.
Struktur SP Bambu Besar Sendiri ditemukan sejak 2009 yang menghampar di beberapa Kecamatan, seperti Majalaya, Karawang Timur dan Rawamerta.

"Awal beroperasi SP Bambu Besar dari sejumlah sumur BBS catatkan produksi minyak 3.300 BOPD pada Desember 2019, tapi tahun ini per September kita hanya mampu produksi 1.253 BOPD dan Gas 18.198 kubik kaki perhari (MMSCFD) sambil terus Optimalisasi fasilitasi produksi kita, " Kata Ratno Tri Prima Wahyudi, Senior Supervisor BBS CCH Production, Rabu 11 September 2024.

Ratno menambahkan, sumur yang di bor dengan kedalaman rata-rata 1.500 - 1.800 meter itu, dalam sehari, pertitiknya memproduksi jumlah migas yang bervariasi. Hasil minyak yang di eksplorasi dan di produksi PEP Subang Field termasuk di SP Bambu Besar ini, ribuan barel minyaknya kemudian dialirkan melalui pipa ke Refinery Unit VI PT Kilang Pertamina International di Balongan, Kabupaten Indramayu untuk di olah menjadi Bahan Bakar Minyak (BBM), Sementara gas sebut Ratno, di alirkan kepada sejumlah konsumen, yang terbagi atas dua area yaitu Konsumen Barat di antaranya PT Pupuk Kujang 1B, PT Indo Raya Kimia, Industrial Direct West Java, dan PT Krakatau Steel Tbk. Sedangkan konsumen Timur atau 'CO2 Consumer' adalah Refinery Unit VI Balongan, PT PGN Sunyaragi dan PT Samator Indo Gas.

"Sumur yang kita bor dengan segudang teknologi ini, pertitiknya rata-rata kedalaman 1.500-1800 meter dengan hasil produksi per titik sumur yang variatif, ada yang 30 BOPD dan 4 Mmscfd bahkan lebih, " Katanya.

Sementara itu Ndirga Andri Sisworo, Senior Field Manager PEP Subang Field mengungkapkan, dilihat dari jumlah produksi dari sumur BBS yang digarap,
PEP Subang Field diakuinya, masih sebagai kontributor yang stabil terhadap rata-rata produksi gas Zona 7 Regional Jawa Subholding Upstream (SHU) Pertamina. Upaya PEP Subang Field sambung Ndirga dalam mengelola Hulu Migas Eskplorasi dan Produksi yang mencakup wilayah Subang, Karawang, Bekasi dan Purwakarta terus dilakukan pihaknya agar mampu memproduksi minyak dan gas sesuai target untuk memenuhi kebutuhan pasar migas dalam negeri dan ketahanan energi nasional yang sebagian besar di salurkan ke Konsumen di wilayah Jawa Barat dan DKJ Jakarta.

"Minyak hasil produksi Subang Field mayoritas berasal dari Lapangan Jati Asih dan Lapangan Bambu Besar, dengan masing-masing produksi rata-rata mencapai 1.200 an Barel Perhari (bph), " Katanya. (Rd)
Baca Juga:
Posting Komentar
Tutup Iklan