Daya Beli Masyarakat Menurun dalam Enam Bulan Terakhir
Induk Koperasi Pedagang Pasar (Inkoppas) menyebut daya beli masyarakat semakin menurun dalam enam bulan terakhir. Hal ini, menurut Ketua Harian dan Hubungan Antar Lembaga Inkoppas Andrian Lame Muhar bisa terlihat dari menurunnya pendapatan pedagang pasar.
Padahal, kata dia, harga sejumlah kebutuhan pokok, seperti beras trennya sedang menurun. Harusnya ketika harga kebutuhan turun, maka masyarakat akan kembali bergairah belanja.
“Kenyataannya, justru penurunan harga tidak berbanding lurus dengan daya masyarakat. Hal ini bisa disebabkan berbagai faktor, seperti maraknya judi online di kalangan masyarakat menengah bawah,” katanya, Selasa (12/11/2024).
“Hal ini menjadikan pemenuhan kebutuhan pokok jadi tidak prioritas karena kecanduan judi online. Selain itu, juga masih banyak penyebab lain yang membuat pendapatan masyarakat tergerus," kata Andrian.
Andrian juga menyebut, menurunnya daya beli masyarakat bisa terlihat dari ketersediaan stok bahan pokok sisa yang masih banyak dari pasokan rutin ke pasar-pasar. Contohnya di Pasar Rawamangun dari pasokan beras 200 ton bulan lalu masih tersisa 15 ton.
“Padahal normalnyq pasokan sebesar itupun akan habis. Makanya wajar jika pemerintah mengklaim bahwa stok beras aman dan cukup untuk Nataru,” katanya.
Apalagi, sebut Andrian, masih ada beras yang akan masuk dari sisa kuota impor 2024 yang belum masuk seluruhnya. Jadi stok dan cadangan beras pemerintah akan aman meskipun diperkirakan produski beras Januari-Februari 2025 diperkirakan akan turun.
Pemerintah memastikan stok pangan menjelang Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 atau Nataru aman. Bahan pangan beras hingga minyak goreng saat ini masih mencukupi untuk memenuhi kebutuhan akhir tahun dan awal tahun depan.
Pada kesempatan lain, Menteri Koordinator (Menko) Bidang Pangan Zulkifli Hasan memastikan stok beras cukup dan melimpah untuk menghadapi perayaan Natal dan Tahun Baru. Bahkan, menurutnya, stok beras saat ini merupakan tertinggi sepanjang Indonesia Merdeka, sehingga masyarakat tak perlu khawatir harga bakal naik.
Sementara itu, Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso juga memastikan stok minyak goreng masih aman menjelang Nataru. Adapun harga minyak goreng sederhana hari ini turun Rp10 menjadi Rp18.280 per kilogram (kg), sedangkan minyak goreng curah turun Rp20 menjadi Rp16.740 per kg.(*)