Penghapusan Pajak Mampu Turunkan Harga Tiket Pesawat Domestik
Pemerintah Indonesia menargetkan untuk menurunkan harga tiket pesawat domestik guna mendukung pariwisata yang sedang berkembang. Pengamat penerbangan, Alvin Lee, menjelaskan tingginya harga tiket pesawat domestik disebabkan berbagai faktor, terutama pajak yang dikenakan pemerintah.Potret tiket pesawat Lion Air. Maskapai Lion Air diketahui menawarkan tiket pesawat murah untuk berbagai rute, termasuk Surabaya-Jakarta. (Foto: Instagram/@lionairgroup)
Menurut Alvin, selain harga tiket yang dikenakan maskapai, ada tambahan PPN sebesar 11 persen untuk penerbangan domestik saat ini. Rencananya, tarif PPN ini akan meningkat menjadi 12 persen pada Januari mendatang.
“Selain adanya penambahan PPN, ada juga biaya retribusi bandara yang bervariasi. Yaitu Rp90.000 hingga Rp170.000 per orang,” ucapnya, Selasa (5/11/2024).
Alvin juga menyoroti ketidakadilan dalam struktur pajak antara penerbangan domestik dan internasional. Sementara penerbangan domestik dikenakan pajak PPN, penerbangan internasional, seperti ke Malaysia atau Singapura tidak dikenakan pajak serupa.
“Untuk penerbangan luar negeri, tidak ada PPN. Meskipun biaya operasionalnya hampir setara, harga tiket luar negeri bisa lebih murah karena tidak ada pajak tersebut,” kata Alvin.
Selain pajak PPN, faktor lainnya seperti biaya impor suku cadang pesawat yang masih dikenakan pajak masuk. Akibatnya, biaya operasional maskapai di tanah air menjadi lebih tinggi, yang berujung pada harga tiket pesawat yang mahal.
Menyikapi dukungan terhadap penurunan harga tiket pesawat dari berbagai pihak, Alvin menawarkan beberapa solusi yang dapat diambil pemerintah. Di antaranya, penghapusan PPN penerbangan domestik, pajak aftur, pajak impor suku cadang pesawat, dan meningkatkan efisiensi operasional bandara.
Ia meyakini bahwa harga tiket pesawat domestik bisa turun hingga 15 persen jika pemerintah menerapkan kebijakan yang tepat. "Penurunan ini diharapkan dapat mendorong pertumbuhan sektor pariwisata dan memberikan dampak positif bagi perekonomian nasional," ujarnya mengakhiri.