Indonesia Jadi Tuan Rumah MTQ Internasional Ke-4 di Jakarta
Kementerian Agama (Kemenag) terus memacu persiapan penyelenggaraan Musabaqah Tilawatil Qur'an (MTQ) Internasional ke-4 yang akan digelar di Jakarta pada 28 Januari hingga 2 Februari 2025. Perhelatan tersebut kembali digelar setelah vakum selama sepuluh tahun.
Direktur Penerangan Agama Islam Kemenag, Ahmad Zayadi, menekankan pentingnya kesiapan maksimal dari panitia untuk memastikan suksesnya perhelatan tersebut. “Semua panitia harus memahami dan melaksanakan tugas dengan penuh tanggung jawab dan kita harus siap menggelar MTQ Internasional ke-4 ini dengan sebaik mungkin,” ujarnya usai memimpin rapat koordinasi di Jakarta, Kamis (23/1/2025).
Zayadi menambahkan, antusiasme peserta tahun ini sangat tinggi. Beberapa di antaranya bahkan membawa keluarga untuk memberi dukungan selama acara berlangsung.
Hal ini, menurutnya, mencerminkan harapan besar masyarakat internasional terhadap Indonesia sebagai tuan rumah. Ia juga menegaskan pentingnya kejelasan aturan teknis dan tata cara perlombaan dalam technical meeting.
“Semua aturan harus clear saat technical meeting. Tidak boleh ada pertanyaan atau prasangka yang muncul. Kita ingin menciptakan suasana yang kondusif dan profesional selama acara berlangsung,” tegasnya.
Selain itu, dari segi perlengkapan, Zayadi mengingatkan agar semua kebutuhan fisik dan teknis sesuai dengan spesifikasi yang diperlukan. Sebagai acara yang akan disiarkan secara live streaming dan dihadiri dewan hakim dari berbagai negara, aspek teknis menjadi perhatian khusus.
Pembukaan MTQ Internasional ke-4, yang dijadwalkan pada 28 Januari, juga menjadi pembahasan utama dalam rapat koordinasi. Zayadi menyebut, keberhasilan pada sesi pembukaan akan memberi dampak psikologis positif terhadap keseluruhan acara.
"Forum internasional seperti ini membutuhkan persiapan yang maksimal. Kita harus memastikan semua perangkat siap digunakan, dan jika ada kendala, mitigasinya harus sudah dirancang sejak awal. Masih ada waktu untuk menyempurnakan segala hal sebelum hari H,” ungkapnya.
Sebanyak 60 peserta dari 38 negara akan berpartisipasi dalam ajang ini. Zayadi pun mengajak seluruh pihak terkait untuk bersama-sama menyukseskan acara ini. “Semua ini adalah bagian dari upaya kita menjaga nama baik bangsa,” tutup Ahmad Zayadi. (*)