Breaking News :
BMKG Prediksi Musim Kemarau 2025 Lebih Pendek

BMKG Prediksi Musim Kemarau 2025 Lebih Pendek

BMKG memprediksi musim kemarau 2025 akan lebih pendek dari biasanya di berbagai wilayah Indonesia. Kondisi ini diperkirakan akan berdampak pada sektor pertanian dan potensi kebakaran hutan dan lahan.
BMKG Prediksi Musim Kemarau 2025 Lebih Pendek

"Sebanyak 298 zona musim akan mengalami kemarau lebih pendek. Musim kemarau lebih pendek terjadi karena mulainyapun mundur dari biasanya," kata Kepala Badan Meteorologi Klimatologi Dan Geofisika, Dwikorita Karnawati, dalam wawancara bersama PRO3 RRI, Senin (14/4/2025).

Ia menjelaskan, kemarau pendek diprediksi terjadi di pulau Sumatera, Jawa, Kalimantan selatan, Sulawesi, Bali, dan Nusa Tenggara. Wilayah lain seperti Papua dan Maluku juga diperkirakan akan mengalami dampak serupa meski tidak menyeluruh.

Ia menambahkan, terdapat 181 zona musim justru diprediksi mengalami kemarau lebih yang lebih panjang dari biasanya. Wilayah ini mencakup sebagian Sumatera dan Kalimantan dengan tingkat kekeringan yang lebih tinggi.

"Menurut BMKG, musim kemarau kali ini tidak dipengaruhi oleh El Nino atau IOD," ujar Dwikorita. Ia menekankan, keduanya dalam kondisi netral berdasarkan analisis suhu muka laut terkini.

Dwikorita menambahkan, meski sebagian wilayah lebih kering, potensi kebakaran tetap diantisipasi dengan berbagai cara. "BMKG bekerja sama dengan pemerintah daerah dan lembaga terkait lainnya untuk pemantauan intensif," ujarnya, lagi. 

Dwikorita menekankan, pemantauan dilakukan melalui satelit serta perhitungan geospasial untuk mengidentifikasi wilayah rentan terbakar. Zona merah dan zona sedang diklasifikasi agar mitigasi bisa dilakukan lebih awal.

Ia menjelaskan, modifikasi cuaca juga disiapkan untuk menurunkan hujan di wilayah yang sangat rawan terbakar. Langkah ini dilakukan sebelum kemarau datang agar tanah tetap lembap dan tidak mudah terbakar.

Dwikorita menyebutkan, dalam sektor pertanian, BMKG telah menyebarkan informasi curah hujan bulanan dan 10 harian. Data ini dapat membantu para petani untuk menyesuaikan jadwal tanam dan jenis tanaman yang sesuai dengan kondisi cuaca. (*)
BERITA TERKINI
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
Posting Komentar