Hadapi Tarif AS, Hong Kong Perluas Perdagangan Bebas
0 menit baca
Pemimpin Hong Kong, John Lee, menyatakan Hong Kong akan menandatangani lebih banyak pakta perdagangan bebas, Selasa (8/4/2025). Langkah ini diambil untuk mengurangi risiko akibat perang dagang global yang sedang berlangsung.
 |
| Pemimpin Hong Kong, John Lee. (Foto: Instagram - @john.kc.lee) |
“AS tidak lagi mematuhi perdagangan bebas. Secara sewenang-wenang merusak aturan perdagangan dunia yang telah mapan secara internasional, dan perilaku kejam mereka merugikan perdagangan global,” ujar Lee, dikutip dari CNA.
Sebagai pusat perdagangan internasional, Hong Kong diperkirakan akan terdampak oleh tarif-tarif tersebut dalam jangka pendek. Meskipun demikian, Lee menegaskan Hong Kong akan tetap menjadi pelabuhan bebas.
Lee mengatakan, untuk saat ini, Hong Kong tidak berencana membalas dengan tarif terhadap Amerika Serikat. Tarif tambahan AS sebesar 34 persen terhadap produk-produk dari Tiongkok kini juga diterapkan kepada Hong Kong.
Hal ini terjadi karena Washington tidak lagi menganggap Hong Kong sebagai entitas perdagangan terpisah. Perubahan status tersebut menyusul diberlakukannya Undang-Undang Keamanan Nasional di Hong Kong.
Dengan tarif sebelumnya sebesar 20 persen, total tarif yang dikenakan terhadap produk Hong Kong kini mencapai 54 persen. Sebagai langkah mitigasi, Hong Kong akan memperkuat hubungan perdagangan dan bisnis di kawasan Asia Tenggara dan Timur Tengah.
Untuk mendukung langkah tersebut, kota ini akan membuka kantor dagang baru di Mesir, Turki, dan Kamboja. Selain itu, Hong Kong tengah menjajaki perjanjian investasi dengan Arab Saudi, Bangladesh, dan Peru.
John Lee menekankan Hong Kong akan secara proaktif menarik perusahaan dan modal asing, dengan menawarkan stabilitas dan keamanan para investor. Di tengah tantangan ekonomi saat ini, pemerintah juga berkomitmen untuk memberikan dukungan kepada usaha kecil dan menengah.(*)
