
Mitos vs Fakta: Lari dan Latihan Beban Tidak Bikin Wajah Longsor atau Keriput, Ini Penjelasan Ilmiahnya!
0 menit baca
Banyak yang beranggapan bahwa terlalu banyak lari dapat membuat wajah "longsor" dan latihan beban menyebabkan kerutan.
Namun, berdasarkan keterangan dari Dokter umum sekaligus certified nutrition & health coach, Dion Haryadi, hal tersebut hanyalah mitos yang belum terbukti secara ilmiah.
Menurutnya, berbagai riset dan ulasan ilmiah justru menunjukkan bahwa olahraga, termasuk lari dan latihan beban, memiliki manfaat positif yang mendukung kesehatan kulit serta dapat memperlambat proses penuaan.
Olahraga merupakan bagian penting dari gaya hidup sehat dan telah terbukti memberikan dampak positif pada fungsi kulit.
Beberapa penelitian seperti "The Potential of Exercise on Lifestyle and Skin Function: Narrative Review", "Resistance Training Rejuvenates Aging Skin by Reducing Circulating Inflammatory Factors and Enhancing Dermal Extracellular Matrices," serta "The Association Between Activity Levels and Skin Moisturizing Function in Adults" menunjukkan bahwa aktivitas fisik tidak hanya bermanfaat untuk kesehatan jantung dan metabolisme, tetapi juga untuk regenerasi kulit.
Kini, semakin banyak bukti yang mendukung bahwa olahraga secara teratur dapat meningkatkan sirkulasi darah, merangsang produksi kolagen, dan mengurangi peradangan yang bisa mempercepat penuaan kulit.
Meski olahraga memiliki banyak manfaat, Dokter Dion juga mengingatkan bahwa segala sesuatu harus dijalankan secara proporsional.
Hal-hal seperti pola makan dengan kalori sangat rendah, kehilangan lemak tubuh secara berlebihan, asupan protein yang tidak mencukupi, serta lari di bawah terik matahari tanpa menggunakan sunscreen dapat memberikan efek negatif pada kesehatan kulit dan tubuh.
Menurutnya, kekurangan nutrisi, kurang istirahat, dan tidak melakukan recovery dengan baik adalah faktor utama yang justru menyebabkan kerusakan kulit, bukan aktivitas olahraga itu sendiri.
Edukasi mengenai pentingnya gizi, penggunaan sunscreen, dan waktu pemulihan yang cukup sangat diperlukan agar olahraga tidak berbalik merugikan. Dokter Tita menambahkan bahwa isu ini tidak bisa disamaratakan karena masing-masing individu memiliki kondisi dan kebutuhan yang berbeda.
Sementara itu, Dokter Fanny Imannuddin menekankan bahwa recovery dan istirahat adalah kunci agar sel-sel tubuh dapat memperbaiki diri dengan optimal. “Bukan lari yang membuat wajah menua, melainkan kekurangan nutrisi, kebiasaan begadang, dan kurangnya waktu untuk recovery,” ujarnya, dilansir dari CNBC Indonesia.
Kesimpulannya, olahraga tetap merupakan “rahasia hidup lebih lama dan awet muda” bila dijalankan secara seimbang dengan pola hidup yang sehat.
Oleh karena itu, jangan biarkan mitos menghalangi Anda untuk tetap aktif dan berolahraga demi kesehatan kulit dan tubuh yang optimal.(*)