Dinkes Selidiki Penyebab Keracunan MBG dI SMPN 35 Bandung
Bandung: Dinas Kesehatan Kota Bandung bakal melakukan uji laboratorium terhadap makanan program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang diberikan kepada SMPN 35 Kota Bandung. Diduga akibat mengkonsumsi MBG tersebut, sebanyak 324 siswa keracunan.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Bandung, Anhar Hadian menduga bahwa makanan MBG yang dikonsumsi oleh para siswa SMPN 35 Kota Bandung sudah terkontaminasi oleh bakteri sehingga menyebabkan keracunan terhadap 324 siswa.
“Ya kalau kami curiga makanannya dari makanan yang basi ada 342 orang yang sakit ya dari SMP 35 itu tampaknya memang ketika dikonsumsi makanannya sudah terkontaminasi bakteri yang menyebabkan tadi gejalanya begitu ya mual, muntah, diare,” ungkap Anhar, Kamis (1/5/2025).
Ia menyebut bahwa peluang makanan tersebut terkontaminasi oleh bakteri bisa terjadi dimulai dari bahan dasar, proses pengolahan hingga proses pengiriman yang kurang maksimal. Sehingga membuat makanan tersebut kemungkinan besar terkontaminasi bakteri.
“Misalnya ya, karena apa, ketika di bawa dari lokasi dapur, sampai ke tempat kemana, ke sekolah, kendaraannya juga memakai yang memenuhi syarat atau penumpukan makanannya tidak sempurna, sehingga ada resiko terkontaminasi,” kata Anhar.
Maka dari itu, Anhar menambahkan bahwa pihaknya segera melakukan penyelidikan terkait higenitas ke dapur MBG atau Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Dipati Ukur selaku pemasok MBG ke SMPN 35 Kota Bandung.
“Ini yang penyelidikan kami belum membuktikan kalau kemungkinannya sih banyak ya, kalau dari terutama memang aspek higenis mulai dari bahan dasar, kemudian bahan dasar masuk ke dapur, sampai bahan itu jadi siap disajikan semuanya punya resiko, terkontaminasi bakteri,” imbuh dia.
Pihaknya juga sudah menurunkan dua tim untuk melakukan uji laboratorium terhadap makanan MBG yang diberikan kepada para siswa sehingga mengalami keracunan.
“Kemarin kami menurunkan dua tim yang datang ke dapur MBG nya yang di Dipati Ukur untuk mengambil sample dan dikirimkan untuk uji laboratorium ke Labkesda Provinsi,” terang Anhar.
Lebih lanjut, Anhar mengungkapkan bahwa hasil dari uji laboratorium terkait makanan MBG yang menyebabkan keracunan di SMPN 35 Kota Bandung itu, baru bisa diketahui dan dipublikasikan sekitar 12 hari kemudian.
“Perlu sampai 12 hari lagi katanya untuk keluar hasil, agak lama memang karena kalau keracunan standarnya sangat lengkap ya,” pungkas dia.(*)