Hari ini
Cuaca 0oC
BREAKING NEWS

Dua Napi Tewas karena Miras Oplosan, Komisi XIII DPR Akan Panggil Jajaran Ditjenpas

Sumatera Barat : Insiden tewasnya dua narapidana di Lapas Kelas II Bukittinggi, Sumatera Barat, akibat diduga mengonsumsi minuman keras oplosan yang dicampur bahan parfum, mendapat sorotan dari DPR RI. (3/5/25).
Foto ilustrasi

Anggota Komisi XIII dari Fraksi PKB, Mafirion, menyampaikan keprihatinannya atas kejadian tersebut dan menyebut peristiwa ini sebagai bentuk nyata lemahnya pengawasan di lembaga pemasyarakatan.

“Kami sangat prihatin. Lapas seharusnya menjadi tempat pembinaan, bukan malah kecolongan seperti ini,” ujarnya.

Mafirion menegaskan bahwa pihaknya akan memanggil jajaran Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Ditjenpas), mulai dari Dirjen, Sekretaris Ditjen, hingga para kepala kantor wilayah di seluruh Indonesia, untuk membahas serius persoalan ini.

Dari laporan yang diterima, sebanyak 23 warga binaan lainnya juga mengalami keracunan. Alkohol yang digunakan diyakini berasal dari pelatihan pembuatan parfum dalam program kemandirian warga binaan. 

Sayangnya, bahan tersebut kemudian disalahgunakan dan dicampur dengan bahan lain hingga menjadi minuman berbahaya.

“Ini bukan kejadian pertama. Di Rutan Pekanbaru sebelumnya juga ditemukan pesta miras dan narkoba. Artinya pengawasan masih sangat longgar,” tambah Mafirion.

Ia mendesak agar dilakukan investigasi secara menyeluruh dan transparan, serta meminta seluruh petugas hingga kepala lapas diperiksa. Bila terbukti lalai atau terlibat, ia menuntut adanya sanksi tegas.

“Kalau hanya diberi sanksi administratif seperti tunda kenaikan pangkat, itu tidak cukup. Kalau perlu, diberhentikan secara tidak hormat. Kanwil juga harus ikut dievaluasi,” tegasnya.

Menurut Mafirion, sejak lama Komisi XIII telah mendorong adanya peta jalan pembenahan lapas. Namun hingga kini belum ada tindak lanjut yang konkret. Ia menekankan bahwa tanpa perubahan nyata, kejadian serupa akan terus berulang.

“Lapas kita butuh reformasi total. Jangan tunggu lebih banyak korban baru bertindak,” tutupnya.(*)

Hide Ads Show Ads